Indramayu, mitramabesnews.com. Menurut bahasa Jawa bahwa kata ‘ngunjung’ adalah mengunjungi atau silaturahmi. Sedangkan ‘buyut’ adalah orang tua dari kakek nenek, atau bisa disebut nenek moyang atau sesepuh kita. Tentunya bukan sembarang buyut yang akan dikunjungi, tapi buyut yang mempunya historis terhadap daerah tertentu. Tradisi Ngunjung Buyut bisa diartikan secara umum adalah sesuatu tradisi mengunjungi buyut di pemakaman atau petilasan dengan ritual doa.
Hal ini tercermin di blok Drunten Desa Drunten Wetan, ada sebuah petilasan bernama Petilasan Buyut Taman Jaya. Ritual ngunjung petilasan Buyut Taman Jaya sudah merupakan agenda yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh anak cucu dari Buyut Taman Jaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditemui awak media mitramabesnews.com di sela-sela acara, Kang Uri selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa acara ngunjung buyut ini dimaksudkan untuk menjalin tali silahturahmi antar sesama warga Blok Drunten Desa Drunten Wetan. Nampak pula ibu-ibu dan remaja putri membawa nasi tumpeng, ayam panggang aneka buah-buahan serta makanan lainnya.
Tampak hadir dalam acara Ngunjung Buyut, H. Abdul Malik, S.E., Kades Drunten Wetan didampingi para pamong desa, tokoh masyarakat, para ulama dan masyarakat Desa Drunten Wetan.
Masih di tempat acara, Kang Uri, selaku Ketua Panitia Pelaksana menjelaskan, acara ini tersaji berkat gotong royong dan kekompakan warga sekitar petilasan Buyut Taman Jaya. Pihaknya juga menyampaikan kalau acara ini adalah wujud dari kekompakan antar warga Desa Drunten Wetan baik yang ada di desa maupun yang merantau keluar desa bahkan keluar pulau. Mereka, lanjut Kang Uri, berusaha hadir dalam acara unjungan ini. “Berharap agar di tanah perantauan senantiasa dapat keselamatan dan dimurahkan rezekinya,” ujarnya. Kamis (31/10/24).
Tepat pukul 11.00 WIB acara dimulai, diawali dengan doa bersama dilanjutkan makan tumpeng bersama. Kemudian acara dilanjutkan dengan hiburan Wayang Kulit Sanggar Langen Kusuma Putra dari Lohbener Indramayu degan Ki Dalang Rusmanto.
Dalam kesempatan ini, Kang Uri juga mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat yang sudah menyumbangkan tenaga maupun pendanaan demi suksesnya acara ini.
“Dana atau pembiayaan murni swadaya masyarakat, mereka dengan sukarela menyumbang tenaga atau dana berupa uang tunai,” sambung Kang Urikk, yang diamini oleh Marca dan kawan-kawannya selaku panitia pelaksana.
Hal senada disampaikan Kartini, salah seorang warga yang ikut berpartisipasi dalam acara Ngunjung Buyut. Dirinya merasa senang dan bahagia bisa ikut acara ngunjung buyut tahun ini. “Senang sekali, apalagi ada hiburan wayangnya,” jawabnya sambil tersenyum gembira.
(Suparno).