Magelang, Mitramabesnews.com –Umumnya sekolah kejuruan menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri atau Dudi, untuk memberi penguatan pembekalan dan menyalurkan lulusannya.
Tetapi berbeda dengan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan ini, guna meningkatkan layanan kepada siswa, sekolah ini memperluas jaringan kerjasama dengan dunia perguruan tinggi.
Mulai tahun pelajaran 2025/2026 SMK Muhammadiyah 1 Muntilan menjalin kerjasama dengan Universitas Teknologi Yogyakarta atau UTY.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut kepala SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Slamet, kerjasama atau Memorandum of Understanding ( MoU) ini antara lain terkait dengan pengembangan potensi, baik itu siswa maupun guru.
“Di sini siswa dan guru diberi kesempatan seluas-luasnya untuk belajar di UTY.
Di UTY siswa juga bisa kuliah dan magang,” kata Slamet.

”UTY juga membantu pemetaan anak dalam tes psikologi dan membantu mengarahkan pemilihan jurusan ketika mereka mau masuk ke perguruan tinggi, serta jika anak masuk UTY akan diberi keringanan bebas uang pangkal,” tambah Slamet.
Penandatanganan MoU dilakukan di kampus SMK Muhammadiyah 1 Muntilan oleh Kepala SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Slamet dan Rektor UTY Bambang Moertono, disaksikan ketua PDM Kabupaten Magelang M. Nasirudin dan jajarannya, Forkopimcam Muntilan.
Komite sekolah dan sekolah Mitra serta ratusan siswa baru dan wali murid.
Ketua PDM Kabupaten Magelang M. Nasirudin sangat mengapresiasi kerjasama ini, karena di era serba jejaring sekarang ini sekolah harus kreatif dan inovatif serta memperluas koneksi dengan banyak pihak.
“Manusia pintar yang terisolasi akan kalah berperan dibanding dengan manusia-manusia yang tidak begitu pintar. tetapi terkoneksi dengan yang lain,” kata Nasirudin saat memberi sambutan.
“Karena itu sekolah harus terus menerus memperluas jaringan agar terus maju dan tidak ketinggalan jaman,” tambah Nasirudin.
Rektor Universitas Yogyakarta menyambut baik kerjasama ini karena biasanya sekolah kejuruan itu kerjasamanya dengan dunia usaha dan industri atau Dudi kare a diproyeksikan lulusnya langsung kerja.
Tetapi dengan kerjasama dengan perguruan tinggi seperti UTY ini siswa bisa kuliah sambil bekerja sehingga standar penghasilannya juga lebih tinggi dibanding lulus sekolah kejuruan langsung kerja.
“ Kami punya pola yang berbeda.Kalau lulus dari SMK bekerja jadi operator yang standar penghasilannya berbeda jika anak tersebut lulus kuliah,” kata Bambang.
“Lulusan perguruan tinggi bisa masuk kerja di bagian manajemen yang tentu standar penghasilan sarjana akan lebih tinggi daripada lulusan sekolah kejuruan,” tambahnya.
Kegiatan penandatanganan kerjasama dilakukan bersamaan dengan acara parenting, penyerahan siswa baru dari komite sekolah kepada sekolah dan sosialisasi tata tertib.
Penulis: Agri