Magelang, Mitramabesnewa.com – Kekerasan jalanan kembali memakan korban. Kali ini, tiga pelajar kejuruan di Kabupaten Magelang menjadi sasaran pembacokan brutal oleh dua pria misterius.
Peristiwa mengerikan itu terjadi di jalan tembus Blabak–Candimulyo, tepatnya di Dusun Bangsan, Desa Senden, Kecamatan Mungkid, pada Kamis (31/7) sekira pukul 15.45 WIB.
Teriakan histeris terdengar saat korban bersimbah darah tergeletak di aspal. Mereka diserang saat mengendarai motor sepulang sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ada peringatan. Tak ada provokasi. Hanya dua pria bersenjata tajam yang melintas, mengayunkan senjata, lalu kabur seperti bayangan.
Korban diketahui berinisial:
ARS (16) dan GS (17) warga Kecamatan Candimulyo,
VAS (16) warga Kecamatan Pakis.
“Ketiganya pelajar SMK di wilayah Mungkid. Mereka menderita luka bacok akibat serangan mendadak dari pelaku tak dikenal,” ujar Kapolsek Mungkid, Iptu Julius Marlon Gawe, kepada awak media.
Menurut saksi mata IM, yang sedang warga di pinggir jalan saat kejadian, dua pelaku datang dengan sepeda motor Honda Vario hitam, mengenakan jaket dan masker.
Mereka menyusul dari arah selatan, lalu tanpa bicara langsung membacok korban.
“Anak-anak itu gak tahu apa-apa. Baru lewat, langsung disabet, disabet, terus pelakunya kabur. Ngeri mas… kayak adegan film,” ucap IM.
Korban ARS mengalami luka bacok parah di lengan dan punggung, bahkan mengalami sesak napas. GS menderita luka terbuka di punggung kanan. Keduanya kini menjalani perawatan intensif di RSUD Merah Putih.
Sementara VAS, korban ketiga, sempat dilarikan ke klinik karena luka di lengan kanan dan kini telah diperbolehkan pulang.
Landung, perangkat dusun Nglampu desa Bateh, membenarkan bahwa salah satu korban adalah warganya.
“Kami ikut prihatin. Anak-anak ini tidak sedang tawuran, tidak sedang bermasalah, tapi jadi korban kekerasan. Ini harus segera diusut tuntas,” tegasnya.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif dan identitas pelaku. Namun belum ada titik terang.
Rekaman CCTV, dan pelaku mengenakan masker untuk menyamarkan wajah.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Belum bisa menyimpulkan motif. Tapi ini sangat serius,” kata Kapolsek.
Warga Dusun Bangsan dan sekitarnya kini diliputi rasa resah. Orang tua khawatir melepas anak-anak ke luar rumah, apalagi saat sore hari.
“Kalau pelaku belum tertangkap, siapa yang bisa jamin besok bukan anak kami yang kena?” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Peristiwa ini kembali mempertanyakan seberapa aman jalanan di Magelang bagi para pelajar dan masyarakat.
Serangan acak tanpa motif adalah ancaman serius yang tak bisa dianggap enteng.
Penulis: Agri