TANJAB BARAT- Mitramabesnews.com – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) menuai sorotan tajam terkait penyelenggaraan acara coffee morning bersama wartawan pada Kamis, 4 September 2025. Acara bertajuk “Membangun Sinergi Informasi Mewujudkan Tanjab Barat Berkah Madani” itu, yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi dan membangun kemitraan, justru meninggalkan kesan pahit bagi sejumlah jurnalis.
Ironisnya, acara yang bertujuan membangun sinergi informasi ini justru dinilai diskriminatif. Pasalnya, tidak satu pun jurnalis dari wilayah Ulu yang diundang. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan jurnalis yang bertugas di enam kecamatan wilayah Ulu.
“Kami merasa seperti anak tiri. Apakah kami tidak dianggap sebagai bagian dari Tanjab Barat?” ujar seorang jurnalis Ulu yang enggan disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketidak hadiran perwakilan jurnalis Ulu dalam acara tersebut menimbulkan spekulasi adanya tebang pilih dalam membangun kemitraan dengan media. Padahal, wilayah Ulu merupakan bagian integral dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Enam kecamatan di Ulu memiliki potensi dan dinamika pembangunan yang juga perlu disuarakan melalui pemberitaan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemkab Tanjab Barat terkait absennya undangan bagi jurnalis Ulu. Kondisi ini tentu menjadi preseden buruk dalam hubungan antara pemerintah daerah dan media, khususnya para jurnalis yang bertugas di wilayah Ulu.(Azman)