Mitramabesnews, com
Palembang,(29/10). – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di kabupaten Musi Banyuasin Sumsel di tangkap polisi karena menembak pencuri sawit hingga tewas.
Akibat penembakan itu korban Rocki Marciana (39) nelayan warga tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak di tangan, badan dan kepala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penembakan di lakukan tersangka Muhamad Fajri (45) seorang petani sawit yang juga Aparatur Sipil Negara(ASN) di pemkab Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan.
Perbuatan tersangka dilakukan rabu,(22/10) sekitar jam 14.00 di dusun l desa Ngulak lll kecamatan Sanga Desa kabupaten Muba.
Turut Hadir dalam press release Kasubdit 3 jatanras ditreskrimum AKBP Tri Wahyudi Didampingi Kasubdit Bidhumas Polda Sumsel AKBP Suparlan Dan Kapolsek Sanga Desa IPTU Joharmen, AKBP Tri Wahyudi mengatakan tersangka tewas karena di tembak tersangka menggunakan senjata api.
“Tersangka sedang jaga kebun sawit memergoki tersangka sedang mencuri kemudian di tembak dua kali mengenai paha kiri dan tangan kanan”.
Selanjutnya tersangka M Fadri pulang dan sekitar 5 jam kemudian mengajak anaknya TH (16) guna melihat kondisi korban, karena masih hidup tersangka kembali menembak kepala korban satu kali mengakibatkan korban meninggal dunia.
Kemudian korban di masukan tersangka dalam karung sedangkan anaknya menerangi menggunakan senter, korban di bawah menggunakan sepeda motor membuang mayat korban di sawah sekitar 350 meter.
Setelah itu kedua tersangka kembali lagi ke lokasi guna membersihkan darah korban dan lokasi sekitar terang Tri Wahyudi saat rilis di mapolda rabu,(29/10).
Karena tidak pulang selama 4 hari orang tua korban melapor ke polisi dan kemudian mayat Rocki Marciana di temukan, hasil penyelidikan polisi Minggu,(26/10) sekitar jam 04.00 kedua tersangka di tangkap di rumahnya lanjut kasubdit 3 jatanras.
Sedangkan tersangka Muhamad Fajri mengaku kesal karena sawit miliknya sering di curi, dia sudah saya ingatkan jangan mencuri lagi sawit saya tapi masih juga curi berulang ulang.
Selain menangkap dua tersangka polisi juga ikut mengamankan barang bukti diantaranya 1 pucuk senjata angin, pakaian korban, 1 pompa angin, 1 sepeda motor, 1 peluru dari tubuh korban.
Akibat perbuatannya tersangka M Fajri di jerat pasal 338 sedangkan anaknya TH pasal 338 jo 55 atau 56 khup dengan ancaman di atas 15 tahun penjara.
Purdai yanti
