Sandra Dewi: Bangka Belitung Dalam Kondisi Mencekam Pasca Dugaan Korupsi Timah

- Penulis

Jumat, 11 Oktober 2024 - 23:30

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangka Belitung, Mitramabesnews.com

Jakarta – Provinsi Bangka Belitung saat ini berada dalam kondisi mencekam, terutama setelah terungkapnya kasus dugaan korupsi yang melibatkan sektor timah. Jumat (11/10/2024).

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Sandra Dewi, aktris dan istri dari pengusaha Harvey Moeis, mengungkapkan dampak serius yang dialami masyarakat setempat akibat pengusutan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

 

Pengakuan ini disampaikannya setelah memberikan kesaksian dalam sidang kasus tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2024).

 

Menurut Sandra, situasi di Bangka Belitung semakin tidak aman. “Keadaan Bangka Belitung pun menjadi mencekam, banyak pencurian, perampokan, dan begal di mana-mana,” ujarnya. Dia merasa perlu menyuarakan keluhan masyarakat yang merasa terabaikan dan tidak didengarkan oleh pihak berwenang.

 

Kondisi ekonomi di Bangka Belitung pun semakin mengkhawatirkan. Sandra menyebutkan bahwa banyak warga yang kini menganggur akibat hilangnya mata pencaharian mereka.

 

 

“Nenek moyang kami adalah penambang timah. Masyarakat kami sudah memiliki budaya kerja selama ratusan tahun, dan sekarang banyak sekali yang kehilangan pekerjaan,” jelasnya.

 

Ia juga mencurigai bahwa kerugian yang ditimbulkan dari perkara ini mencapai Rp271 triliun, yang mencakup kerugian lingkungan, ekonomi, dan biaya pemulihan.

 

 

“Ini adalah beban yang sangat berat bagi masyarakat yang bergantung pada sektor ini,” ungkap Sandra.

 

Sandra, yang merupakan putri asli Bangka Belitung, mengingatkan bahwa aktivitas penambangan timah di daerahnya telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

 

 

“Kolong-kolong timah ini sudah ada lama sekali. Jadi, saya tidak sepakat jika kerjasama antara PT Timah dan PT Refined Bangka Tin (RBT) selama 1,5 tahun ini harus menanggung beban dari aktivitas yang sudah terjadi sejak lama,” ucapnya.

Baca Juga:  Polres PALI Berhasil Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan, Kapolres: Ini Bentuk Komitmen Kami

 

Sandra berharap agar masalah yang muncul saat ini dapat menemukan solusi yang tepat agar masyarakat bisa kembali bekerja dan menjalani kehidupan yang normal.

 

“Jika ada aksi seperti ini, harus ada juga solusi dan peraturan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Bangka Belitung,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Sandra menyoroti dampak penyitaan perusahaan smelter swasta oleh Kejaksaan Agung.

 

Penutupan perusahaan tersebut berakibat langsung pada penurunan ekonomi masyarakat, banyak di antara mereka yang menggantungkan hidup pada perusahaan itu.

 

 

“Perusahaan ini tidak hanya memberikan pekerjaan, tetapi juga banyak hal baik untuk masyarakat Bangka Belitung,” tambahnya.

 

Sandra Dewi menyatakan bahwa ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat Bangka Belitung.

 

 

“Saya ingin menyampaikan suara masyarakat yang merasa terpinggirkan dalam masalah ini. Kami butuh dukungan dan perhatian dari semua pihak,” katanya.

 

Dia berharap pemerintah dan pihak terkait bisa segera mencari solusi agar masyarakat bisa kembali bekerja dan mendapatkan penghidupan yang layak.

 

 

“Kami ingin adanya peraturan yang bisa mendukung kondisi kami. Bangka Belitung adalah rumah kami, dan kami ingin terus bisa bekerja di sini,” pungkasnya.

 

Kondisi yang dihadapi Bangka Belitung saat ini menyoroti betapa pentingnya sektor timah bagi kehidupan masyarakat setempat.

 

 

Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan kerjasama antara pihak swasta dan masyarakat, diharapkan situasi ini bisa segera pulih dan memberikan harapan baru bagi warga. (Sandy/KBO Babel)

Berita Terkait

Peringati HKGB Ke-73, Bhayangkari Polsek Penukal Utara Salurkan Bantuan Sosial Kepada Warga Kurang Mampu
Kakorlantas Polri Apresiasi Manajemen Operasi Ketupat Musi 2025 Polres Banyuasin Kemarin, Saya Harap Tahun Depan Tol Palembang – Betung Dapat Beroperasi Seutuhnya
Polsek Pemulutan Gelar KRYD Cipta Kondisi, Sasar 3C Dan Pelaku Kejahatan Lain
POLSEK RANTAU ALAI DUKUNG PROGRAM KETAHANAN PANGAN MELALUI PENANAMAN BIBIT JAGUNG DI DESA SANDING MARGA
Warga Desa Babat Serahkan Dua Pucuk Senpi Rakitan, Polsek Penukal Abab Apresiasi Kesadaran Hukum Masyarakat
PALI-Keberhasilan Polres Penukal Abab Lematang Ilir ( PALI) Dalam Mengungkap Kasus Perakitan Senjata Api Ilegal Diwilayah Hukumnya
POLSEK TALANG UBI GELAR KRYD, CIPTAKAN RASA AMAN DAN TERTIB DI WILAYAH HUKUM PALI
Polsek Penukal Utara Gelar Razia Terpadu Cegah 3C Dan Pekat, 12 Pengendara Diberi Teguran
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:33

Peringati HKGB Ke-73, Bhayangkari Polsek Penukal Utara Salurkan Bantuan Sosial Kepada Warga Kurang Mampu

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:38

Kakorlantas Polri Apresiasi Manajemen Operasi Ketupat Musi 2025 Polres Banyuasin Kemarin, Saya Harap Tahun Depan Tol Palembang – Betung Dapat Beroperasi Seutuhnya

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:33

Polsek Pemulutan Gelar KRYD Cipta Kondisi, Sasar 3C Dan Pelaku Kejahatan Lain

Sabtu, 21 Juni 2025 - 03:24

Warga Desa Babat Serahkan Dua Pucuk Senpi Rakitan, Polsek Penukal Abab Apresiasi Kesadaran Hukum Masyarakat

Sabtu, 21 Juni 2025 - 03:21

PALI-Keberhasilan Polres Penukal Abab Lematang Ilir ( PALI) Dalam Mengungkap Kasus Perakitan Senjata Api Ilegal Diwilayah Hukumnya

Sabtu, 21 Juni 2025 - 03:18

POLSEK TALANG UBI GELAR KRYD, CIPTAKAN RASA AMAN DAN TERTIB DI WILAYAH HUKUM PALI

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:26

Polsek Penukal Utara Gelar Razia Terpadu Cegah 3C Dan Pekat, 12 Pengendara Diberi Teguran

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:23

Patroli Malam Polsek Penukal Abab Pastikan Wilayah Aman, Cek Ketat Jalur Strategis Dan Fasilitas Umum

Berita Terbaru