TULANG BAWANG – Mitramabesnews.com Program Sertifikat Radis Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang telah menggulirkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan serifikat tanahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Program Penyuluhan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tahap 3 tiga ( Radis) seharusnya dapat meringankan beban anggaran pembuatan sertifikat tanah bagi masyarakat dan menjadi solusi bagi masyarakat yang belum mempunyai sertifikat tanah.
Namun miris, hal ini justru terjadi sebaliknya, dimana Program Radis di Desa Pasiran Jaya Kecamatan Dante Teladas Kabupaten Tulang Bawang terindikasi dijadikan sebagai ajang bisnis dan marak terjadi aksi pungutan liar (Pungli) oleh Oknum ketua Pokmas Desa Pasiran Jaya, Kecamatan Dante Teladas, dengan Nominal yang sangat fantastic.
Program Radis sejak tahun 2022 yang terbit di tahun 2023, dengan jumlah pengajuan 800 sertifikat di temukan 16 warga selalu Narasumber yang bisa di pertanggung jawabkan yang mengeluhkan adanya program Radis gratis kenyataanya di pungut biaya yang begitu besar senilai 1,700,00 sampai 2,300,000 hal ini sangat membebankan warga, dengan bukti hasil investigasi yang jelas beberapa kwitansi tanda Terima senilai bervariatif dari 1,700.000 sampai dengan 2,300,000, untuk pembayaran Oprasional Pokmas (Redis ) nilai pungli yang sangat mencengangkan
Saat di konfirmasi ulang awak media yang hendak menanyakan kebenaranya ketua Pokmas berinisial So Hen di tempat kediamannya.S H, tidak bisa memberikan komentar malah awak media di tinggalkan masuk kedalam rumahnya. 15/8/2024
Warga “para korban berharap aparat pengen hukum bertindak agar pelaku pungli segera di tindak tegas sesuai hukum yang berlaku di Indonesia kami berharap Kerja Pokmas Desa Pasiran Jaya segera di tindak tegas ini sudah berlarut dari tahun 2023 sampai sekarang belum ada tindakan dari aparat penegak hukum, ujar warga yang tidak bisa di sebutkan namanya,
Dalam hal ini beberapa media sudah menerbitkan pemberitaan akan tetapi belum ada tindakan APH kami berharap APH jangan tutup mata.
Tim Investigasi