Puluhan tahun Lahan warga Tertindas, karna janji palsu: Warga Sukamerindu Bangkit Lawan Ketidakadilan PT R6B

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 07:57

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muara Enim // mitramabesnews.com

Sudah 15 tahun lamanya warga Desa Sukamerindu, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, memendam harapan dan kekecewaan. Harapan yang dulu tumbuh saat PT Roempoen Enam Bersaudara (R6B) masuk ke wilayah mereka dengan janji pembangunan kebun sawit plasma, kini berubah menjadi sumber luka dan kerugian berkepanjangan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak tahun 2010, PT R6B menjanjikan akan mengelola kebun sawit plasma bagi masyarakat. Namun hingga memasuki tahun 2025, janji itu tak pernah diwujudkan. Ironisnya, perusahaan telah lama memanen hasil dari lahan yang dulunya diklaim akan menjadi plasma untuk rakyat.

“Ini bukan hanya soal ingkar janji, tapi juga soal nasib masyarakat yang selama ini dibohongi,” kata Kenedi Irawan, tokoh masyarakat yang kini memimpin perjuangan warga Sukamerindu.

Tak hanya soal janji plasma, warga juga menanggung kerugian besar akibat limbah dan aliran air bercampur gambut dari lahan sawit perusahaan. Sejak tahun 2010, sawah-sawah warga mulai tertimbun gambut. Endapan kini bahkan mencapai 50 cm. Akibatnya, hasil panen padi warga anjlok drastis—dari semula 6 ton per bidang menjadi di bawah 4 ton, bahkan kadang gagal panen.

“Setiap tahun kami rugi dua ton per bidang sawah. Coba kalikan dengan jumlah petani dan lamanya waktu. Ini jelas bukan kerugian kecil,” ujar warga inisial RS, salah seorang petani yang kini berjuang menghidupi keluarganya dengan hasil yang tak sebanding.

Sejumlah rumah warga juga terancam ambruk akibat gerusan kanal perusahaan yang mengalir deras di musim hujan tanpa pengaman memadai. Warga hidup dalam kecemasan, menanti waktu jika tiba-tiba tanah di bawah rumah mereka amblas.

Baca Juga:  Hasim Pelaksana Kawal Rekontruksi Jalan Tukdana Sukamulya

Masalah makin bertambah ketika pada Oktober 2024 lalu, PT R6B secara sepihak membangun kanal dan jalan yang membelah hamparan sawah warga dari hulu ke hilir—tanpa izin atau musyawarah dengan pemilik lahan.

“Kami tidak diberi tahu, tidak diajak bicara. Tiba-tiba saja alat berat datang, sawah digali. Ini bukan hanya perusakan, tapi juga penghinaan terhadap martabat petani,” tegas Kenedi.

Merasa tak lagi bisa menahan ketidakadilan, masyarakat pun melaporkan kasus ini secara resmi kepada Bupati Muara Enim, H. Edison, S.H., M.Hum., pada 29 Februari 2025. Mereka meminta pemerintah daerah turun tangan dan menegakkan hukum berdasarkan konstitusi, demi keadilan dan kemakmuran masyarakat.

Tak hanya itu, Kenedi juga telah berkoordinasi dengan Polres Muara Enim terkait beberapa dugaan pelanggaran pidana dalam praktik operasional PT R6B. Warga menegaskan bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti, dan mereka siap mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Kami bukan mencari ribut. Kami hanya ingin hak kami dikembalikan dan hidup kami dihargai. Jika hukum berpihak pada yang lemah, maka inilah waktunya kami mendapat keadilan,” pungkas Kenedi.

Dikonfirmasi terkait keluhan warganya , Durrohman kepala desa Sukamerindu,tidak memberikan respon. Sementara media ini belum bisa mengkonfirmasi pihak perusahaan R6B hingga berita ini ditayangkan

Ken Demirakyat kritik.

Berita Terkait

Masyarakat Berharap PT.Inalum Diposisi Netral Dalam Penyaluran Bantuan Maupun CSR Perusahaan Terhadap Masyarakat, Kabupaten Batu-Bara Sumut
Kirab Bendera Merah Putih 200 Meter Semarakkan Merti Desa Pojok Boyolali
Tanjab Barat Diduga Tebang Pilih Wartawan di Acara Coffee Morning, Jurnalis Ulu Merasa Dianaktirikan dan Ditinggalkan
Satu Unit Rumah Pemanen Milik Warga Di Nagan Raya Terbakar di Lahap si Jago Merah
Yusri Mahendra Di Dampingi panglima TRIGA Aceh Nadar combet,Dukung Aksi Tapi Damai
Saluran Irigasi Lung Tiga Cot Gud Seunagan Timur Di Bersihkan Puluhan Personil Batalyon TP 856 / Satria Bumi Sakti Turut Hadir
Berulang kali didemo, Polsek Pancur Batu terkesan tidak berani menangkap Pelaku Laporan Masyarakat
DPD A-PPI Nagan Raya Menilai Pentingnya edukasi Pada Masyarakat Tentang Bahaya Bau Busuk limbah PKS
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 13:34

Kirab Bendera Merah Putih 200 Meter Semarakkan Merti Desa Pojok Boyolali

Kamis, 4 September 2025 - 09:15

Tanjab Barat Diduga Tebang Pilih Wartawan di Acara Coffee Morning, Jurnalis Ulu Merasa Dianaktirikan dan Ditinggalkan

Rabu, 3 September 2025 - 12:55

Satu Unit Rumah Pemanen Milik Warga Di Nagan Raya Terbakar di Lahap si Jago Merah

Selasa, 2 September 2025 - 09:11

Yusri Mahendra Di Dampingi panglima TRIGA Aceh Nadar combet,Dukung Aksi Tapi Damai

Selasa, 2 September 2025 - 08:13

Saluran Irigasi Lung Tiga Cot Gud Seunagan Timur Di Bersihkan Puluhan Personil Batalyon TP 856 / Satria Bumi Sakti Turut Hadir

Senin, 1 September 2025 - 15:24

Berulang kali didemo, Polsek Pancur Batu terkesan tidak berani menangkap Pelaku Laporan Masyarakat

Jumat, 29 Agustus 2025 - 02:20

DPD A-PPI Nagan Raya Menilai Pentingnya edukasi Pada Masyarakat Tentang Bahaya Bau Busuk limbah PKS

Jumat, 29 Agustus 2025 - 00:30

Pembangunan Insfratruktur Jalan di Indramayu: Dinas PUPR Fokus pada Jalan Drunten Wetan sampe Gabus Kulon Kec. Gabus Wetan

Berita Terbaru

Latest Post

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

Rabu, 10 Sep 2025 - 05:06