Bangka Belitung, Mitramabesnews.com
BATAM – Pada 5 September 2024, Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mencetak tonggak sejarah penting dalam sektor logistik dan investasi timah di Indonesia. Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Megastar Shipping Pte. Ltd, AETI memperkuat jaringan distribusi dan mendorong pertumbuhan ekspor timah dari Bangka Belitung. Acara penandatanganan MoU ini berlangsung di Marriot Hotel Harbour Bay Batam sebagai bagian dari rangkaian acara welcome dinner dalam Rapat Umum Anggota AETI Tahun 2024, Kamis (12/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum penandatanganan MoU, anggota AETI bersama dengan tim manajemen Megastar mengunjungi fasilitas Megastar di Batam.
Kunjungan ini meliputi peninjauan berbagai infrastruktur vital, seperti kapal-kapal pengangkut kargo, pelabuhan, depo kontainer, serta fasilitas pendukung lainnya seperti truk dan crane.
Dengan kunjungan tersebut, AETI mendapatkan gambaran jelas mengenai kapasitas dan kesiapan Megastar dalam mendukung kebutuhan logistik untuk para eksportir timah.
Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum AETI, Harwendro Adityo Dewanto, dan Owner Megastar Shipping Pte. Ltd, Steven Ee. Kesepakatan ini disaksikan oleh para anggota AETI dan jajaran pimpinan Megastar, yang menandai awal komitmen kedua pihak untuk meningkatkan efisiensi dan profesionalisme sektor logistik timah di Bangka Belitung.
Dalam sambutannya, Harwendro Adityo Dewanto menyatakan optimisme terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, kerjasama dengan Megastar akan memperkuat sektor logistik di Bangka Belitung dan mendukung peningkatan ekspor timah ke pasar internasional.
“Kami sangat antusias dengan penandatanganan MoU ini. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat sektor logistik di Babel dan mendorong kinerja ekspor timah Indonesia. Kehadiran Megastar akan memberikan dampak positif bagi para eksportir dan pengguna jasa lainnya,” ujar Harwendro.
Harwendro juga menekankan pentingnya Megastar untuk mengedepankan sumber daya lokal dalam investasi mereka di Bangka Belitung.
“Investasi Megastar di Babel harus memprioritaskan penggunaan sumber daya lokal, khususnya dalam penyerapan tenaga kerja. Selain itu, penting bagi operasional bisnis Megastar untuk berjalan secara profesional dan bertanggung jawab, sehingga manfaat yang besar dapat dirasakan baik oleh industri maupun masyarakat lokal,” tambahnya.
Kesepakatan ini memberi dukungan penuh kepada Megastar untuk memperluas operasional bisnisnya di Bangka Belitung. Harapannya, Megastar dapat menyediakan layanan logistik yang terintegrasi, efektif, dan efisien guna mendukung aktivitas ekspor timah ke berbagai pasar global.
Kebutuhan logistik di Bangka Belitung, terutama bagi para eksportir, diharapkan dapat dijawab oleh kehadiran Megastar yang siap menghadirkan layanan logistik profesional.
Sementara itu, Owner Megastar Shipping, Steven Ee, menyambut baik kerjasama strategis ini. Steven menyatakan bahwa Megastar berkomitmen untuk menyediakan layanan pengangkutan kargo yang lebih kompetitif dengan waktu pengapalan yang lebih efisien.
Ia optimistis bahwa kerjasama ini akan berdampak positif pada efisiensi distribusi logistik dari dan ke Bangka Belitung.
“Kami siap memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan efisiensi distribusi logistik dari dan ke Babel. Kerjasama ini sejalan dengan visi AETI untuk memperkuat jaringan distribusi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Bangka Belitung,” ungkap Steven.
Dengan penandatanganan MoU ini, AETI dan Megastar bersepakat untuk bekerja sama menciptakan ekosistem logistik yang lebih baik. Harapan besar tertuju pada kolaborasi ini untuk mendorong pertumbuhan industri timah Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing ekspor timah di pasar global.
Langkah awal yang diambil oleh kedua pihak ini diyakini akan memberikan dampak positif jangka panjang, baik bagi industri timah maupun perekonomian Bangka Belitung.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, kesepakatan ini diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor logistik dan ekspor timah di Indonesia. (KBO Babel / MB )
