Indramayu, mitramabesnews.com
Sebagian besar masyarakat petani di wilayah Jawa Barat khususnya Wilayah Indramayu dengan sukacita menyambut datangnya musim panen padi. Lazim disebut “Mapag Sri” dimana “Mapag” dapat diartikan menyambut dan “Sri” dapat diartikan Dewi Padi, yang menggambarkan padi dan kesuburan, ungkapan ini dipercayai oleh masyarakat petani terutama wilayah Sunda dan Jawa.

Mapag Sri itu sendiri adalah acara tradisi yang dilaksanakan untuk menyambut Dewi Sri yang dipercaya sebagai cerminan dari kesuburan dan hasil panen yang melimpah. Upacara ini juga dapat diartikan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi dan sebagai harapan agar panen musim ini dapat hasil yang melimpah. Upacara adat Mapag Sri biasanya dilakukan sebelum panen padi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di acara yang penuh kebahagiaan ini Kuwu Desa Bongas mengucapkan terimakasih atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan keselamatan dan keberkahan. “Acara Mapag Sri merupakan ungkapan masyarakat petani untuk mengucapkan rasa terima kasih pada Allah semoga dalam panen padi tahun ini tanpa ada kendala apapun” ungkap Kadir, Kuwu Desa Bongas yang juga Penanggung Jawab Acara. Selasa (29/4/2025).
Lebih lanjut Kadir, Kuwu Desa Bongas juga mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat dan petani Desa Bongas yang telah memberikan bantuan moril, tenaga maupun materiil. “Saya ucapkan terimakasih atas semangat dan persatuan dalam bergotong royong hingga terlaksananya acara rutin setiap menjelang musim panen tiba, hal ini untuk mewujudkan Indramayu yang Religius untuk Membangun Perekonomian Kerakyatan juga menghadirkan Lingkungan yang Aman dan Nyaman serta mengedepankan semangat Gotong royong” ungkapnya.
Acara Mapag Sri dihadiri pula unsur Forkompimcam Bongas, acara ini terselenggara juga berkat dukungan secara finansial oleh para donatur diantaranya Swadaya Masyarakat sebesar Rp. 20.500.000,- dan para sponsor/pengusaha/tokoh masyarakat sebesar Rp. 3.830.000,- serta Pemdes Bongas sebesar Rp. 22.000.000,- total dana terkumpul Rp. 46.330.000,-. Mapag Sri tahun ini diawali dengan arak-arakan kerbau disambut oleh para siswa/siswi SDN 2 Bongas ditutup oleh hiburan kebanggaan masyarakat bongas yaitu Pagelaran Sandiwara “Dwi Warna”.
Saat dikonfirmasi awak media mitramabesnews.com, Watno, selaku Ketua Panitia Penyelenggara yang notabene adalah Raksa Bumi Desa Bongas menyampaikan, tradisi ini dilakukan disamping untuk menghibur masyarakat petani juga dalam rangka melestarikan seni budaya peninggalan nenek moyang kita. “Tradisi atau kebudayaan ini sudah rutin kita laksanakan setiap menjelang masa panen padi tiba, guna menghormati para leluhur yang sudah mendahului kita,” tutupnya.
(Suparno)