Indramayu, mitramabesnews.com
Pada Sabtu 19 Juli 2025, bertempat di Dusun Pilangsari Blok Kesepat ada suatu bentuk klarifikasi terkait dugaan dualisme sumber dana untuk pekerjaan normalisasi saluran persawahan. Hadir pula Sekcam Patrol, Deddy Irawan mewakili Camat Patrol, tampak pula tokoh masyarakat Pilangsari Abah Domo dan juga tokoh masyarakat peduli lingkungan Tarsudi.
Bermula orang nomor satu di Desa Mekarsari yang notabene adalah Kuwu Cato, memberikan pemaparan terkait kegiatan pekerjaan normalisasi yang te celah selesai dilaksanakan pengerjaanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat kurangnya sosialisasi hingga menimbulkan berbagai asumsi. Ia menyampaikan, jika kegiatan normalisasi saluran air sawah itu didanai oleh DD tahap I.
“Pekerjaan normalisasi ini didanai oleh DD, bukan CSR dari PT. PLN,” ujar Cato. Namun demikian masyarakat menanyakan dimana diletakkan papan proyek yang menyatakan itu didanai DD. “Papan proyek tidak terpasang, karena kami tidak melihat hal itu,” ucap Abah Domo yang juga Imam Musholla Nurul Iman Dusun Pilangsari. Dari ucapan Abah Domo dibantah oleh Ato seorang Raksa Bumi atau Kaur Ekbang. “Ada disana, saya pasang di dekat TPU,” sanggahnya.

Lantas Abah Domo berujar “Kenapa Raksa Bumi kalau ada kegiatan proyek desa, papan nama selalu dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain,” ujar Abah Domo.
Saat itu pula awak media mitramabesnews.com menanyakan hal serupa kepada Ato. “Memang saya pindah karena suka diambil anak-anak,” jawab Ato santai tanpa ada beban moral.
Dari dialog singkat tadi terpantau awak media, Pemdes ada upaya menutup-nutupi informasi yang seharusnya bisa dikonsumsi masyarakat tanpa kecuali.
Awak media juga berkesempatan menanyakan perihal ini kepada Sekcam Patrol Deddy Irawan, apakah boleh papan proyek dilepas/ dicopot manakala proyek belum selesai semua. Dengan ragu-ragu ia menjawab bahwa sebaiknya jangan dicopot dulu kalau pekerjaan belum selesai.


Masih dalam acara klarifikasi Pemdes Mekarsari di pinggir sawah, tokoh masyarakat Abah Domo mempertanyakan juga terkait kinerja Kuwu Cato dalam hal pengerjaan normalisasi saluran. “Punten, Pak Kuwu itu kurang sosialisasi, harusnya sebelum alat berat turun masyarakat dikasih tau, disini kan banyak paralon milik warga,” ujar Abah Domo.
Sayapun, imbuh Abah Domo, pada saat itu pernah ngomong sama Raksa Bumi, harus bisa membedakan mana saran mana kritik. Jangan mencap saya tukang kritik. “Sebaiknya tidak usah pakai alat berat, manual saja agar masyarakat disini bisa ikut terlibat dalam pengerjaan proyek,” lanjutnya.
Dalam kesempatan lain awak media menanyakan kepada Pengurus DPC LSM KPK-N Indramayu, Mano, yang pada saat turut hadir dalam pertemuan di pinggiran sawah, perihal jalannya mediasi antara warga masyarakat Blok Pilangsari dengan Pemdes Mekarsari yang di tengahi oleh Sekcam Patrol. “Dari kegiatan ini, terlihat oleh kami, dari pihak Pemdes Mekarsari kurang dialogis bahkan cenderung intimidatif,” tukasnya. Maka dari itu, sambungnya, sebagai kontrol sosial kami akan kawal terus.