Pemda Indramayu Diduga Srobot Tanah Kas Desa Sindang

- Penulis

Minggu, 29 Juni 2025 - 12:57

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INDRAMAYU-Mitramabesnews.com – Deretan Gedung yang berada di Jl. MT. Haryono Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat diduga tidak mengantongi PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Usut punya usut, deretan bangunan mewah tersebut milik Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu,

 

Ironisnya, hasil penelusuran wartawan tampahan.com tanah yang ditempati Dinas Perpustakaan, Inspektorat serta Dinas Pendidikan dan Diskopdagin tersebut merupakan Aset Pemerintah Desa Sindang. Penguasaan lahan oleh Pemkab Indramayu ini sudah berlangsung lama dan tidak ada kejelasan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Salah satu masyarakat Desa Sindang Tomi Susanto menyayangkan dugaan penyerobotan tanah kas desa oleh Pemkab Indramayu tidak mencerminkan prilaku pemerintahan yang baik.

 

“Soal asal usul berdirinya gedung mungkin ada yang akan menjelaskan lebih detail, tetapi jika Pemda menempati tanah yang bukan miliknya tanpa ada status perjanjian yang jelas menurut saya sama saja itu penyerobotan dan konsekwensinya jelas,” Ucapnya.

 

Lanjut Tomi, “Lalu jika Pemda membangun gedung tanpa mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), mereka juga dapat dikenai sanksi yang sama seperti masyarakat umum, yaitu sanksi administratif dan/atau pidana jika pelanggaran tersebut mengakibatkan kerugian. Sanksi ini didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,” Ungkapnya.

 

Penting untuk dicatat, Pemerintah daerah seharusnya memberikan contoh yang baik dalam menjalankan peraturan perundang-undangan, Jika ada pembangunan Gedung yang melanggar aturan, seharusnya ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menegakkan aturan dan memberikan sanksi yang sesuai.

 

Diwaktu yang sama, Ketua FKJI (Forum Ketua Jurnalis Indramayu) Asmawi Day menyinggung soal perintah pengosongan gedung Graha Pers Indramayu. Menurutnya, Pemkab Indramayu segera meninjau ulang surat yang dilayangkan serta mempertimbangkan kembali.

 

“Sepanjang Pemkab Indramayu bisa membuktikan bahwa itu aset miliknya maka saya ikuti. Tetapi jika tidak bisa membuktikan itu aset miliknya maka kita yang menguliti. Negara ini negara hukum, siapapun dia harus patuh terhadap aturan hukum,” Tegasnya.

Baca Juga:  Polres Tulang Bawang Gelar Apel Pengecek Senpi dan Amunisi

 

Sementara itu Bupati Indramayu Lucky Hakim saat di konfirmasi di Gedung PGRI mengatakan, semua harus melihat status tanah tersebut milik siapa serta bangunan gedungnya juga milik siapa. Disampaikannya, hasil diskusi dengan Kemendagri RI bahwa Pemerintah Daerah harus menetralisir aset-aset daerah, menurutnya semua harus jelas keberadaannya.

 

“Kita semua harus memahami antara meminjam dan memiliki dan kalau menurut saya kalau minjam itu bisa di ambil lagi dan kalau memiliki tidak bisa di ambil,” ucapnya. Aset daerah itu tidak bisa di pinjamkan kalau secara aturan yang berlaku, tetapi disewakan dan itu aturannya,” Terangnya.

 

Masih Lucky, Bukan gedung GPI aja aset daerah yang di pinjamkan masih banyak gedung yang lain yang di duduki orang lain dan proses ini harus ada skemanya biar lebih jelas.

 

“Semua yang punya aset Pemda akan di cari dan saya akan kerja sama dengan kejaksaan dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan proses itu tugasnya Bupati dan siapa pun Bupatinya termasuk kantor partai kalau itu aset Pemda kita semua akan di menetralisir semuanya dan akan di proses dan termasuk gedung Graha pers Indramayu (GPI) tetap di kosongkan,” Imbuhnya.

 

Penyerobotan aset desa, termasuk tanah desa, diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang bertujuan untuk melindungi aset desa dan memberikan sanksi bagi pelaku penyerobotan.

 

Kepala desa juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan mengelola aset desa, termasuk tanah desa. Penyerobotan aset desa dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk kelalaian dalam pengelolaan, ketidakpedulian pemilik, atau bahkan tindakan melawan hukum. Pemerintah desa harus memastikan bahwa aset desa tercatat dengan baik, dikelola secara transparan, dan terlindungi dari tindakan penyerobotan.

 

 

(Js)

Berita Terkait

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Indramayu, Momentum Kebangkitan dan Penguatan Peran Santri
DPP SWI Mengecam Keras Aksi Teror Terhadap Syahbudin Padang
Mobil Wartawan Dirusak, Agus Flores: Ini Bukan Pengrusakan Biasa, Ini Pembungkaman!”
Ismail Sarlata ” Mari Terus Berkarya, Pers Indonesia Yang Merdeka Turut Mewujudkan Nusantara Baru, Indonesia Maju.”
Wartawan Dihadang dengan Parang, Upaya Pembungkaman Kebebasan Pers di Desa Kayu Manis
BUNGA LESTARI PUTRI SINGA NAGAN HEBOH DI ARENA PKAB HUT KE 437 KOTA MEULABOH
Pelantikan Nagan Raya Akan di Hadiri PLT Ketum DPP SWI,Ir Heri Budiman
Bhabinkamtibmas Polsek Muara Padang Dampingi Poktan Tani Makmur Proses Penjemuran Jagung
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 01:36

Jaga Kebugaran dan Profesionalisme, Prajurit Kodim 0724/Boyolali Jalani Tes Garjas Semester II

Kamis, 23 Oktober 2025 - 04:04

Bangun Soliditas Satuan, Dandim Solo Kunjungi Koramil 03 Serengan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

Babinsa Danukusuman Motivasi Pelajar Untuk Semangat Dalam Semua Kegiatan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 03:23

Babinsa Gotong Royong Bersama Warga Bangun Rumah Agar Pekerjaan Cepat Selesai

Rabu, 22 Oktober 2025 - 03:19

Asah Naluri Tempur, Kodim 0724/Boyolali Gelar Latihan Menembak Senjata Ringan Semester II 2025

Senin, 20 Oktober 2025 - 11:17

Kodim Gelar Upacara Bendera Rutin Setiap Hari Senin, Bentuk Disiplin dan Cinta Tanah Air

Senin, 20 Oktober 2025 - 11:15

Babinsa Turun ke Lahan, Bantu Petani Tanam Jagung

Minggu, 19 Oktober 2025 - 07:19

Kopka Resbiyanto Pembinaan Komsos Harus Humanis Sebagai Wujud Manunggalnya TNI-Rakyat

Berita Terbaru