ERZALDI DARI RAKYAT UNTUK BABEL (Opini)

- Penulis

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 06:56

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangka Belitung, Mitramabesnews.com

Oleh : Saifuddin

Propinsi kepulauan Bangka Belitung yang dikenal dengan sebutan “serumpun sebalai”, memiliki 5 kabupaten dnan 1 kota. Dengan ibukota propinsi Kota Pangkalpinang. Usia propinsi kepulauan Bangka Belitung ini relatif masih muda sama dengan propinsi Banten dan Kepulauan Riau yang kurang lebih 24 tahun. Berdasarkan hitungan masa jabatan seorang pejabat publik dalam hal ini jabatan seorang gubernur, bisa dilihat bahwa propinsi ini baru memiliki kurang lebih empat orang gubrenur.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Sekalipun usianya masih muda bukan berarti proses demokrasi dan pembangunan peradaban harus terabaikan, sebab ini sebuah konsekuensi logis dari dalam proses politik yang artinya ada fase peralihan kepemimpinan yang harus digilirkan melalui kontekstasi dalam berdemokrasi. Sejalan dengan itu sebagai tuntutan dalam undang-undang pemilihan umum, tahun 2024 kali ini akan digelar pilkada serentak di 545 daerah dengan rincian 37 propinsi, 415 kabupaten dan 93 kota. Terkhusus pilgub di kepulauan Bangka Belitung tentu juga akan menarik untuk dicermati dengan tantangan terveratnya adalah kondisi ekonomi Bangka Belitung setelah gonjang ganjing soal tata niaga timah, paling tidak itu akan menjadi isu politik.

 

Ada dua kemungkinan isu tersebut dikemas (1) untuk menjatuhkan lawan politik dengan berbagai macam opini yang dibentuknya—dengan cara the polotical decay (pembusukan politik). (2) akan menjadi starting point dalam kampanye, bagaimana solusi bagi pemimpin kedepan untuk menata ulang tata niaga timah sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Bangka Belitung. Perspektif ini sangat urgens mengingat mata pencaharian sebagian besar masyarakat Bangka Belitung masih bertumpuh pada timah. Timah merupakan sokoguru ekonomi Bangka Belitung.

 

Pilgub di Bangka Belitung ditahun 2024 kali ini tentu sangat menarik untuk disimak, karena dengan melihat kontekstasi di pilpres kemarin sebagai basis untuk memetakan kondisi politik menjelang pilkada serentak dalam hal pilgub di Bangka Belitung. Di pilpres ada tiga koalisi yang terbentuk ; koalisi perubahan dengan komposisi partai (Nasdem, PKS, PKB), koalisi keberlanjutan dengan komposisi partai (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat), dan koalisi PDIP, Hanura dan PPP. Akankah kompoisis koalisi ini akan di breakdown di Pilgub?. Dengan membaca teori politik dari David Easton dalam The political System disebutkan tidak pernah ada koalisi dan oposisi permanen dalam sebuah negara yang demokrasinya mengalami transisi. Dan politik Indonesia tak pernah mengenal “koalisi permanen” selalu berubah sesuai bargaining power dan position.

Baca Juga:  Polsek Indralaya Lakukan Monitoring Dan Pengamanan Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Dapur SPPG Di Ponpes Al-Ittifaqiah

 

Mungkinkah komposisi koalisi secara nasional diturnkan ke jenjang politik lokal?, kalau itu yang terjadi maka pertarungan akan diwarnai sentimen politik dari pilpres, dan sedikit menyulitkan untuk mencari kandidat yang punya pengalaman berkontekstasi. Terkhusus di bangka Belitung komposisi koalisi nasional sepertinya sulit terjadi karena di Gerindra sendiri ada Erzaldi Rosman sebagai petahana (Gubernur periode 2017-2022) dan juga sebagai ketua DPD Gerindra Bangka Belitung. Sementara (kemungkinan) yang akan menjadi rivalitasnya adalah Hidayat Arsani (mantan Wakil Gubernur Bangka Belitung periode 2014-2017) politisi Golkar Bangka Belitung. Artinya kalau kedua kandidat ini bertarung maka koalisi nasional tidak berlaku.

 

Erzaldi Rosman dan Hidayat Arsani keduanya incumbent dimasa yang berbeda, tentu keduanya memiliki pengalaman dan potensi untuk menarik perhatian publik. Sebagai incumbent tentu ingatan publik masih sangat segar. Erzaldi Rosman misalnya baru sekitar 2 tahun pasca menyelesaikan periode pertama jabatannya sebagai gubernur bangka Belitung, secara sosiologis masyarakat tentu masih ingat terhadap beliau termasuk kinerja dan program-program pembangunan selama ini dilakukannya. Sangat sulit membayangkan seorang pemimpin di tengah covid bisa mendapatkan prestasi dari negara bersama dengan Gubernur DKI (Anies Baswedan saat itu), dan Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa saat itu). paling tidak ini akan menjadi parameter bagi Erzaldi untuk kembali bertarung sebagai panggilan pengabdian dari rakyat.

 

Dengan mempertimbangkan hasil pilpres kemarin dimana Prabowo Gibran memenangkan pertarungan—termasuk kemenangan di bangka Belitung, sehingga dasar inilah kemudian menjadikan Erzaldi punya kans dengan takaran yang cukup kuat untuk mengambil peran politik di kontekstasi Pilgub di November 2024 mendatang. Modal berikutnya adalah lolosnya Melati Erzaldi (istri) ke senayan dari Gerindra, sehingga basis ini menjadi social capital bagi Erzaldi untuk melanjutkan niat politiknya di Pilgub bangka Belitung.

 

Gerindra paling tidak menjadi starting point bagi Erzaldi untuk mendrive kepentingan masyarakat lewat proses politik yang demokratis. Erzaldi bukan hanya incumbent, disamping punya karis politik yang gemilang juga memiliki ketokohan disemua lapisan masyarakat. Social capital ini sesungguhnya menjadi penting bagi setiap kontekstan didalam event politik.

 

Karena itu Erzaldi dipandang sebagai sosok yang mumpuni bagi keberlanjutan pembangunan di Bangka Belitung. Dan ini adalah panggilan kerakyatan untuk masyarakat serumpun sebalai. (*)

 

———————————————————————————————————————–

 

 

Penulis : Saifuddin (Direktur Eksekutif LKiS)

Penuis Buku ; Politik Tanpa Identitas, Obituari Demokrasi, Elegi Demokrasi, Catatan Cacat-an Demokrasi

Berita Terkait

Ketua LSM TRINUSA Muba Kritik Anggaran Rp2,6 Miliar Muba Expo 2025, Dinilai Boros Dan Lokasi Tidak Tepat
Bripka Widiyanto Turut Serta Pada Panen Jagung Di Lahan PT CVA Desa Penuguan Kecamatan Selat Penuguan
Polres Banyuasin Turun Tangan Beri Bantuan Sembako Dan Bantu Perbaiki Rumah Korban Di Talang Kelapa
Awak media Duduk ngopi bareng dengan Rizki Julianda anggota dewan PDI Perjuangan
LASKAR Desak Polisi “Sikat ” Pelaku Galian C Ilegal dan Pengerusakan Pantai di Kota Sabang..
Massa PROGAN Desak Kejari Banyuasin Usut Dugaan Kejanggalan SIMBG PT SAP
Iptu Azhar, SE Dipercayakan Jabat Sebagai Plt. Kasat Reskrim Polres Nagan Raya 
Kecelakaan Maut di Indramayu: Mobil Chevrolet Tertemper Kereta Api di Blok Darmin Kertasemaya
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 04:24

Banding di PTUN Rektor IAIN Langsa Ditolak Kalah Telak 3–0 Rektor ,Dihukum Bayar Uang Perkara

Kamis, 25 September 2025 - 14:42

Dek Yan mohon mualem pertimbangan kan masalah tutup Tambang rakyat

Kamis, 25 September 2025 - 14:00

Karo Ops Polda Jateng Tinjau Lokasi Bencana Puting Beliung di Petungkriyono, Pekalongan.

Kamis, 25 September 2025 - 06:17

Polres Nagan Raya Bersama PN Suka Makmue Amankan Pelaksanaan Sita Eksekusi di Desa Ujong Patihah

Senin, 22 September 2025 - 23:47

Ketua DPC AKPERSI Labuhanbatu Desak Polres, Bongkar Aktor Intelektual di Balik Pengeroyokan Terhadap Dua Wartawan

Senin, 22 September 2025 - 16:59

Lsm Gmbi Aceh: ILegal Logging , Antara Penegakan Hukum Pidana Atau Isapan Jempol Semata

Senin, 22 September 2025 - 14:56

Desa Sidamulya Kec.Bongas dapat Program Jalan Usaha Tani (JUT) Anggaran APBD 2025

Senin, 22 September 2025 - 12:02

Pelatihan Karang Taruna desa Kayu Manis Selupuh Rejang Kabupaten Rejang Lebong

Berita Terbaru