Direktorat PPA-PPO: Komitmen Polri Tangani Kejahatan terhadap Kelompok Rentan

- Penulis

Rabu, 25 September 2024 - 01:34

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangka Belitung, Mitramabesnews.com

Jakarta – Dalam langkah strategis terbaru, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., telah secara resmi membentuk Direktorat Tindak Pidana terhadap Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) di bawah Bareskrim Polri. Pembentukan ini diatur melalui Surat Telegram bernomor ST/2100/IX/KEP./2024 yang diterbitkan pada 20 September 2024.

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Kapolri, tujuan utama pembentukan direktorat baru ini adalah untuk meningkatkan perlindungan terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya yang kerap menjadi sasaran berbagai bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat. Kejahatan terhadap kelompok ini, terutama kasus perdagangan orang, telah menjadi perhatian serius, dan Polri ingin memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan penindakan dapat dilakukan dengan lebih terfokus.

 

Dalam konferensi pers, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., menjelaskan bahwa pembentukan Direktorat PPA-PPO merupakan bagian dari komitmen Kapolri untuk mewujudkan keadilan bagi perempuan dan anak di Indonesia. “Ini merupakan komitmen bapak Kapolri dalam upaya mewujudkan keadilan bagi perempuan dan anak serta kelompok rentan dengan resmi membentuk Direktorat PPA dan PPO dan menunjuk Brigjen Desy Andriani sebagai Dirtipid PPA dan PPO,” ungkapnya pada Minggu (22/9).

 

Untuk memimpin direktorat baru ini, Kapolri menunjuk Brigjen Pol. Dra. Desy Andriani, seorang perwira tinggi Polri yang dikenal berpengalaman dalam menangani kasus-kasus kejahatan terhadap perempuan dan anak. Penunjukan ini dianggap tepat mengingat besarnya tantangan dalam menangani kejahatan yang kerap kali melibatkan jaringan kejahatan lintas negara, seperti perdagangan orang.

 

Brigjen Desy Andriani diharapkan mampu memberikan pendekatan strategis yang lebih terukur dalam menghadapi kasus-kasus tersebut, mengingat banyaknya laporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta meningkatnya kasus perdagangan orang di Indonesia. Selain itu, direktorat baru ini juga akan memperkuat kerja sama internasional dalam menangani perdagangan manusia, yang sering kali melibatkan korban lintas negara.

Baca Juga:  Pimpin Apel dan Sumulasi Karhutla Ptovinsi Sumsel, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto Tekankan Sinergi Semua Elemen.

 

Sebagai bagian dari penguatan penegakan hukum di bidang perlindungan perempuan dan anak, Polri melalui Direktorat PPA-PPO akan bekerja sama dengan berbagai lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk memaksimalkan penanganan kasus dan memberikan bantuan kepada korban. Polri juga berencana meningkatkan upaya pencegahan melalui edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, dengan fokus pada daerah-daerah yang rawan terjadi perdagangan orang dan kekerasan terhadap perempuan serta anak.

 

“Dengan pembentukan Direktorat PPA dan PPO ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam mencegah serta menangani kejahatan yang menimpa kelompok rentan,” tambah Brigjen Trunoyudo.

 

Pembentukan direktorat ini disambut baik oleh berbagai kalangan, terutama organisasi yang berfokus pada perlindungan perempuan dan anak. Menurut beberapa pengamat, langkah ini menunjukkan keseriusan Polri dalam merespons meningkatnya angka kekerasan domestik dan perdagangan orang di Indonesia.

 

Namun, sejumlah tantangan masih membayangi pelaksanaan kebijakan ini, terutama terkait dengan sumber daya yang dimiliki oleh aparat penegak hukum di lapangan. Efektivitas direktorat baru ini akan sangat bergantung pada pelatihan personel, alokasi anggaran yang tepat, serta kemampuan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang berkepentingan.

 

Dengan pembentukan Direktorat PPA-PPO, Polri telah menegaskan posisinya sebagai lembaga yang siap menghadapi tantangan kompleks dalam upaya melindungi hak-hak perempuan dan anak di Indonesia. Langkah ini menandai babak baru dalam penegakan hukum yang lebih progresif, dengan harapan dapat memberikan keadilan.

MB

Berita Terkait

FORKOPIMCAM SEUNAGAN TIMUR KIBAR KAN BENDERA MERAH PUTIH DI PUNCAK GUNUNG.
Kapolres Magelang Kota Pimpin Sertijab Kapolsek Bandongan
Wakili Kapolsek Pulau Rimau, Briptu Rizki Juanda Hadiri Upacara Pembukaan Jambore Ranting Selat Penuguan
Kapolsek Kedokan Bunder Menyambut Perayaan 17 Agustus 2025, Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan
Hadiri Lomba Gerak Jalan Dalam Rangka Peringatan HUT RI ke-80, Ini Pesan Bupati Asgianto
Dorong Ketahanan Pangan, Polres PALI Tanam Jagung Di Desa Tanjung Dalam
Gerakan Pangan Murah Di Abab Sukses Tekan Harga Beras, 10 Ton Ludes Terjual Dalam Sehari
Perkuat Sinergi Pemberitaan Pelayanan Publik, Kapolda Sumsel Terima Audiensi pengelola TV One Sumbagsel
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 11:25

Polres Indramayu Pastikan Kasus Kebakaran Singajaya Diusut Tuntas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 06:21

Warga Woyla Barat Antusias dengan hadirnya pasar beras oleh Brimob Polda Aceh

Selasa, 12 Agustus 2025 - 13:41

Mengerikan!!! Delapan Pria di Tanjung Morawa Mengamuk, Bacok & tembak warga hingga Terluka Parah

Selasa, 12 Agustus 2025 - 04:02

Polsek Banjar Agung Ungkap Pelaku Curanmor di Penawar Rejo

Senin, 11 Agustus 2025 - 04:04

Bobol Laboratorium Sekolah, Pemuda di Lampung Tengah Dibekuk Tekab 308 Presisi

Senin, 11 Agustus 2025 - 01:49

Polisi Berhasil Tangkap Tindak Pidana Pencurian Ternak di Kampung Gedung Rejo Sakti, Kecamatan Penawar Aji, Kabupaten Tulang Bawang

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 08:36

Penemuan Mayat di Kosan Singajaya Indramayu, Saksi Mulai Diperiksa Polisi

Kamis, 7 Agustus 2025 - 12:23

Polda Lampung Gelar Penyuluhan Hukum Tentang UU No. 1 Tahun 2023 KUHP Baru dan Pra Peradilan

Berita Terbaru