SUBANG JAWA BARAT – Mitramabesnews.com Padepokan Jejer Djati yang beralamat di Jalan Pramuka No 27 Rt 08 Rw 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon gelar acara milad yang ke 13 di Kampung majasari Rt 02Rw 01 Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang Jawa Barat minggu 7/7/24
“Prosesi di mulai saat rombongan Guru Besar Padepokan Jejer Djati Ustad Abi Soleh Al Furqon yang di kenal Kang Abi dan rombongan anggota Jejer Djati Kabupaten Cirebon juga Indramayu sampai di lokasi milad ke 13 di Subang Sabtu 6/7/24: 21:30 gelar acara tawasul zikir bersama di panggung acara Kampung majasari Rt 02Rw 01 Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang Jawa Barat
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Puncak acara di awali kirab Pusaka iringan iringan sakral, benda pusaka dan air 7 sumur dari keraton Kacirebonan di arak dari rumah pusaka ke lokasi acara kurang lebih dengan jarak 200 meter dari rumah pusaka ke lokasi panggung acara
Acara di hadiri oleh puluhan Perguruan silat beladiri kesenian tradisional dari berbagai Daerah Jawabarat dan berbagai LSM di antaranya Waka LSM Aljabar Kota Cirebon Asep Afandi bersama Istri dan jajarannya LSM BPKB Banten.dpd Bandung. Tampil dalam acara berbagai kesenian. Salah satu semanga Tari Topeng Samba dari sanggar Putu Panji Asmara Andi Joyo – Abdulah Desa Jemaras Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon. Tari manuk Dadali Adumanis Mojang Priangan Calung Pencak Purwadadi
Padepokan Cangkudu Badak Lebak Banten Abah Aat Gempar juga hadir memberikan suguhan tampil Atraksi seni Debus dirinya menunjukan atraksi kekebalan tubuh dari senjata tajam di ikat rantai lehernya dan di tarik 2 orang kanan kiri rantai dan tali tambang bisa lepas tanpa menjerat leher
Pawang Telik pimpinan Abah jebod yang beralamat Jalan Kacirebonan No 101 Kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon menampilkan kesenian Sintren Barongan dan Kuda lumping turut serta unjuk kemampuannya atraksi kuda lumping memakan beling dan paku. Seta kesenian sintren seseorang di ikat dengan tapi dan di rantai di kunci gembok bisa lepas dan berubah dandanya menjadi Sintren lalu menari nari seyogyanya seorang Sintren.
PSBD Perguruan Seni Bela Diri Klabang yang di pimpin oleh Shandy Bernard yang di kenal Kang Uu, Guru Besar, sekaligus Ketua Perguruan Seni bela diri Kelabang, yang beralamat kantor sekertariat di Jalan Bondol No 53 Rt 02 Rw 017, Kelurahan Larangan Kecamatan harjamukti Kota Cirebon menampilkan atraksi Barongsai
Vans Jejer cabang Perguruan Padepokan Jejer Djati Subang menampilkan Atraksi seni Debus yang mana dalam penampilanya menunjukan kekebala tubuh seseorang dari senjata tajam seseorang anggota di gregajih mesin lidah dan anggota tubuhnya tidak luka atau mempan di gregajih
Dalam sambutannya Guru Besar Padepokan Jejer Djati Ustad Abi Soleh Al Forqon menyampaikan rasa sukur dan kebahagiaanya juga trimakasih kepada semua anggota dan Perguruan juga padepokan yang sudah berkenan hadir yang ikut turut memeriahkan acara miladnya yang ke 13 serta turut memperjuangkan memeriahkan sehingga acara bisa terlaksana dengan lancar dan meriah. Dirinya juga berharap kedepanya Padepikan jejer Djati bisa lebih maju bisa lebih mengembangkan kesenian tradisional lebih di kenal masyarakat baik daerah dan luar daerah hingga mancanegara. Menurutnya kesenian budaya daerah yang selama ini hampir di lupakan hampir punah sehingga kita perlu memperjuangkanya. Ujarnya
acara di hadir ustad Rohman dari Pegaden Subang dalam tauziah ustad rohman menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan milad Jejer Djati yang mana di miladnya yang ke 13 bertepatan bulan suro bulan yang baik padepokan jejer Djati melaksanakan santunan ini yang patut di contoh perbandinganya jari tengah dan jari manis jari tengah sifat nabi muhamad di bawahnya jari manis padepokan jejer Djati, karena sifat dan ajaran nabi muhamad menyayangi dan menyantuni anak yatim di lakukan oleh Padepikan jejer Djati setiap tahunnya, semoga pedepokan jejer Djati lebih maju lebih meningkat kegiatan kegiatan nya ujar dalan ceramahnya
Saat di puncak acara penyerahan santunan anak yatim untuk 50 anak yatim yang di iringi Hadroh sangat dramatis Guru Besar Ustad Abi Soleh Al Furqon dan seluruh anggora pecah tangis harunya saat menyerahkan santunan terlebih saat naiknya anak yatim sekitar usia 8 – 9 bulan, ke panggung di gendong oleh nenknya tagis haru sedih tidak bisa tertahankan. Sampai di ujung selesainya penyerahan semua anggota naik ke panggung saling bersalaman berpelukan di isak tangis kebahagiaanya bisa melakukan hal yang terbaik dan berbisik berdoa semoga di tahun depan bisa lebih maksimal dan meningkat dalam acara santunan
Dengan adanya kegiatan positip dari masyarakat yang bertujuan mengembangkan kebudayaan seperti padepokan jejer Djati. Setelah terbit pemberitaan ini Awak media mitramabesnes.com berharap kepedulian dan dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat terkhusus Dinas Kebudayaan dan pariwisata merangkulnya
Wahid s