Mitramabesnews.com. com
Palembang – Warga di Jalan Putri Rambut Selako, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang mengeluhkan limbah dari pabrik tahu. Baunya limbah pabrik tahu ini diperparah dengan tersumbatnya aliran parit di sekitar pabrik yang tidak mengalir. Pengusaha tahu bernama Ona, Banhok,Enghai,dan Iwan Rt 16 Rw 07 dekat Bakie tambie tidak Mengindahkan limbah tahu yang Puluhan tahun tidak di bersih kan,
mengakibatkan bau tidak sedap sehingga membuat warga sekitar geram dan kesal.

Pantauan awak media dilokasi, limbah pabrik tahu, mengendap di parit di sekitar pemukiman warga. Limbah pabrik tahu ini terlihat tidak mengalir sehingga menimbulkan bau tak sedap sehingga warga yang tinggal di kawasan tersebut merasa tidak nyaman.dalam hal menghirup udara dikarenakan aroma bau tidak sedap dari limbah tahu tersebut.
Ungkap salah satu warga yang terdampak akibat pencemaran limbah pabrik tahu ini Namun yang paling parah dirasakan oleh warga
Salah satu warga Rt 16 Rw 07 Yang berinisal M yang tinggal di sekitar menyebutkan kan ada 4 pemilik pengusaha tahu yakni :
1.ona
2.Banhok
3.Enghai
4.Iwan
limbah pabrik tahu memang tidak mengalir sehingga mengendap di sekitar pemukiman warga, mengakibatkan bau tidak sedap di kala pagi hari, siang hari maupun malam hari sehingga membuat warga susah bernapas di karenakan parit tercemar limbah tahu yang dibuang ke parit dan tidak mengalir. Sehingga parit tempat aliran pembuangan limbah pabrik tahu ini tersumbat atau buntu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Paritnya buntu, jadi limbah pabrik tahu yang mengendap dan tidak mengalir menimbulkan tidak sedap karena terbawa oleh angin,” katanya.
Warga mengungkap, ditambah lagi bila hujan turun air parkir pasti meluap dan limbah tahu juga meluap dan ini membuat kondisi lingkungan kurang baik.
“Harusnya pengusaha tahu itu memperhatikan parit yang buntu ini karena akibat limbah tahu mereka lingkungan sekitar jadi tercemar,” ungkapnya.
Warga resah proyek pengelolaan limbah 7 tahun bocor tak kunjung diusut
Sementara itu, warga mengatakan limbah pabrik tahu ini sudah terjadi sejak lama dan selalu berulang dan belum ada solusinya.
“Dari tahu 2012 pencemaran lingkungan akibat limbah tahu ini sudah terjadi,” katanya.
Menurutnya, pengusaha pabrik tahu memang membuat pipa untuk pembuangan limbah tahu tapi tidak secara berkala membersihkannya.
“Aduan masyarakat sudah banyak ke saya kalau ada pertemuan saya mau minta bagaimana solusinya,” tuturnya.
Warga berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup agar bisa serius menangani limbah pabrik tahu ini.
“Kalau bisa dinas terkait bisa memperhatikan hal tersebut jangan tembang pilih,” pungkasnya
Purdai yanti.






