Ceo INDODAX Beberkan Kisah Nyata Pada Film 13 Boom Di jakarta

- Penulis

Jumat, 12 Januari 2024 - 05:34

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitramabesnews 12/01/2024
Palembang – Film “13 Bom di Jakarta”, sebuah film action terbesar di Indonesia merupakan film berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang terungkap berkat kerjasama Polri dengan crypto exchange INDODAX pada tahun 2015.

“Jadi, pada saat awal-awal kita, kita pernah terjebak dalam suatu kasus terorisme yang melibatkan peledakan beberapa bom di pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Pelakunya meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin,” ucap CEO INDODAX Oscar Darmawan dalam siaran pers, Kamis.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oscar Darmawan juga bercerita mengenai pengalamannya saat tiba-tiba diminta keterangan oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Ada empat bom yang dipasang oleh para teroris dan menyebabkan adanya korban terluka akibat ledakan. Maka dari itu, banyak pihak yang terlibat pada penyelidikan itu, dari Intel, Bareskrim Mabes Polri, hingga Densus 88.

“Kasus saya waktu itu ditangani oleh Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, selaku Kasubdit Cyber Bareskrim Mabes Polri saat itu. Sekarang beliau menjadi Kapolda Sumatera Selatan,” katanya.

“Berkat kebijaksanaan dan kecerdasan beliau, Saya terbukti tidak bersalah, bahkan jadinya saya membantu mereka untuk melakukan penyelidikan, karena saat itu blockchain masih sangat baru di Indonesia. Saya pun hingga kini kagum dengan beliau,” ungkap Oscar Darmawan.

Ia mengatakan bahwa mengangkat kasus ini menjadi sebuah film layar lebar adalah salah satu upaya dari INDODAX untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai kripto.

Menurut dia, ekosistem kripto pada masa itu masih dalam tahap awal dan belum matang seperti sekarang. Regulasi mengenai kripto pun juga belum ada di Indonesia.

“Oleh karena itu, kami menghadapi berbagai tantangan yang cukup pelik dalam mendirikan startup kripto di Indonesia,” kata Oscar Darmawan.

Ia mengungkapkan, ide pembuatan film ini berawal dari diskusinya bersama Angga Sasongko, selaku sutradara film “13 Bom di Jakarta” pada tahun 2022 silam.

Baca Juga:  Polres PALI Perkuat Stabilitas Kamtibmas Melalui KRYD Razia Terpadu

Menurut dia, Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini, kemudian beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tetapi tentunya dengan didramatisasi.

“Akhirnya setelah INDODAX berdiskusi secara internal, kita sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana INDODAX membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Kemudian lahirlah film ’13 Bom di Jakarta’ ini,” tutur Oscar Darmawan.

Seperti diketahui, dalam film ini Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono memerankan tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Mereka adalah pendiri INDODAX yang tanpa diduga terbawa dalam kasus terorisme yang diprakarsai oleh seorang mantan militer bernama Arok.

Arok meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui platform INDODAX, dengan ancaman meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu jika permintaan tidak terpenuhi.

Film “13 Bom di Jakarta” ini merupakan salah satu wujud nyata dari INDODAX untuk ikut mengembangkan industri kreatif melalui perfilman di tanah air.

INDODAX juga rutin mengadakan sebuah festival film pendek terbesar di Indonesia setiap tahunnya untuk menggali potensi dan menjadi wadah bagi sineas muda berkreasi dengan maksimal. Festival film pendek ini dinamakan INDODAX Short Film Festival (ISFF).

Saat dihubungi oleh Wartawan Kamis sore 11/1/2024 Kapolda Sumsel Irjen Pol A. Rachmad Wibowo SIK ,
Membenarkan Peristiwa tersebut Tahun 2015 kita ungkap Bom di Alam Sutra, Saya tidak tahu kalau dijadikan film oleh Oscar, Oscar pengusaha muda yang merasa berterimakasih karena diselamatkan , ucap Mantan Kapolda Jambi,Padahal
saya merasa tidak berbuat apa-apa tambah Jenderal bintang dua yang sering berucap ketika memberi arahan kepada personel nya “kita ada karena masyarakat membutuhkan kita, tidak boleh kita menyakiti hati masyarakat/rakyat laksanakan tugas tulus dan ikhlas yakinlah itu ” !!!.

(Purday yanti)

Berita Terkait

SEORANG WARGA KELURAHAN BATU GALING CURUP TENGAH MENDAPAT PERLAKUAN PENGANIAYAAN TIDAK TAU PENYEBABNYA.
187 Personel Polres Banyuasin Ikuti Uji Menembak Untuk Penerbitan SKKM
Ditreskrimum Polda Sumsel Mengungkap Kasus Sindikat Perdagangan Bayi Di kota Palembang
Serikat Masyarakat Sumsel Tuding Ada Koordinasi Kotor, Di Polsek Keluang, Minta Propam Turun
Serikat Masyarakat Sumsel Desak Evaluasi Kanit Intelkam Polsek Keluang, Diduga Terlibat Koordinasi Dengan Mafia Minyak
POLRES BANYUASIN UNGKAP KASUS PENEMBAKAN DI JALAN LINTAS PALEMBANG-BETUNG KURANG DARI 24 JAM
Pembunuhan Di Hindoli Ungkap Bobroknya Keamanan Di Wilayah Hukum Polsek Keluang
Ditlantas Polda Sumsel Gelar Lomba Polisi Cilik, Tanamkan Jiwa Kedisilplinan Sejak Usia Dini
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 11:27

SEORANG WARGA KELURAHAN BATU GALING CURUP TENGAH MENDAPAT PERLAKUAN PENGANIAYAAN TIDAK TAU PENYEBABNYA.

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:30

Ditreskrimum Polda Sumsel Mengungkap Kasus Sindikat Perdagangan Bayi Di kota Palembang

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:40

Serikat Masyarakat Sumsel Tuding Ada Koordinasi Kotor, Di Polsek Keluang, Minta Propam Turun

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:33

Serikat Masyarakat Sumsel Desak Evaluasi Kanit Intelkam Polsek Keluang, Diduga Terlibat Koordinasi Dengan Mafia Minyak

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:40

POLRES BANYUASIN UNGKAP KASUS PENEMBAKAN DI JALAN LINTAS PALEMBANG-BETUNG KURANG DARI 24 JAM

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:32

Pembunuhan Di Hindoli Ungkap Bobroknya Keamanan Di Wilayah Hukum Polsek Keluang

Rabu, 22 Oktober 2025 - 03:04

Ditlantas Polda Sumsel Gelar Lomba Polisi Cilik, Tanamkan Jiwa Kedisilplinan Sejak Usia Dini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 02:54

Polsek Muara Padang Melaksanakan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Minggu Ke III

Berita Terbaru