Indramayu, mitramabesnewa.com Sebagian besar masyarakat petani di wilayah Jawa Barat menyambut masa panen padi. “Mapag” sendiri dapat diartikan “menyambut” dan “Sri” adalah nama Dewi Padi, yang menggambarkan padi dan kesuburan dalam adat kepercayaan masyarakat petani terutama wilayah Sunda dan Jawa.
Mapag Sri itu sendiri adalah acara ritual yang dilaksanakan untuk menyambut Dewi Sri yang dipercaya sebagai cerminan dari kesuburan dan hasil panen yang melimpah. Upacara ini juga dapat diartikan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi dan sebagai harapan agar panen musim ini dapat hasil yang melimpah. Upacara adat Mapag Sri lazimnya dilakukan sebelum panen raya.
Dalam kesempatan ini Kuwu Desa Kertanegara mengucapkan terimakasih atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan keselamatan dan keberkahan. “Acara Mapag Sri merupakan ungkapan masyarakat petani untuk mengucapkan rasa terima kasih pada Allah semoga dalam panen padi tahun ini tanpa ada kendala apapun” ungkap H. Mulyono, Kuwu Desa Kertanegara, pada Rabu (16/4/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutanya Kuwu Desa Kertanegara mengucapkan rasa terima kasih pada Allah SWT yang telah memberikan rahmatNya. “Saya ucapkan terimakasih atas semangat dan persatuan dalam bergotong royong hingga terlaksananya acara ini dan untuk mewujudkan Indramayu yang Religius dengan Perekonomian Kerakyatan dan menghadirkan Lingkungan yang Aman dan Nyaman serta mengedepankan semangat Gotong royong” ungkapnya.
Acara Mapag Sri juga dimeriahkan dengan pagelaran kesenian Wayang Kulit dari sanggar seni Karya Utama. Hal ini dilakukan disamping untuk menghibur masyarakat petani juga dalam rangka melestarikan seni budaya peninggalan nenek moyang kita.
(Suparno)