Kota Magelang, Mitramabesnews.com – Di balik peranannya yang penuh tanggung jawab sebagai pemimpin di jajaran kepolisian, AKBP Anita Indah Setyaningrum, Kapolres Magelang Kota, menunjukkan sisi kemanusiaan yang mendalam yang tak sering terungkap di mata publik. Tugas beratnya dalam menjaga ketertiban dan menegakkan hukum di kota ini tidak membuatnya melupakan pentingnya sentuhan kasih sayang kepada masyarakat yang membutuhkan. Salah satu momen penuh empati dan perhatian baru-baru ini terjadi saat Kapolres Magelang Kota melakukan kunjungan sambang ke Kampung Tidar Baru, Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. Jumat (14/3/2025)
Pada kunjungan tersebut, Kapolres Magelang Kota bertemu dengan Slamet (70), seorang pria lansia yang sedang duduk di teras rumahnya, menunggu anaknya datang. Kondisinya tampak lemah, tubuh kurus dan wajahnya yang pucat mengisyaratkan bahwa dia sedang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia sudah lama menderita penyakit yang membuatnya tidak mampu bekerja dan menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Di tengah keadaannya yang memprihatinkan, Bapak Slamet merasa lelah dan lemah karena sakit, serta kesulitan menjalankan ibadah puasa.
Saat ditanya, Slamet dengan suara yang pelan dan sedikit terbata menjelaskan bahwa kondisi tubuhnya yang lemah dan sesak di dada membuatnya tak mampu menjalani puasa dengan baik. Mendengar penuturan tersebut, Kapolres Kota Magelang yang sedang dalam perjalanan dinas tidak bisa menahan keinginannya untuk memberikan perhatian lebih kepada Slamet.
Dengan penuh kehangatan, Kapolres Magelang Kota bertanya, “Bapak, pengin makan apa?” Sebuah pertanyaan sederhana, namun penuh makna bagi Slamet yang sudah lama tidak merasakan perhatian seperti itu. Dengan mata yang berkaca-kaca, Slamet menjawab, “Pengin makan biskuit (wafer).”
Tidak menunggu lama, AKBP Anita segera meminta stafnya untuk membeli biskuit yang diinginkan Bapak Slamet. Biskuit wafer pun segera diantar dan diserahkan langsung kepada Kapolres Magelang Kota.
Dengan penuh kasih, AKBP Anita memegang biskuit tersebut dan menyuapkannya langsung ke mulut Slamet, yang tampak sangat terharu. Tindakannya yang sederhana ini membuat Slamet merasa dihargai dan diperhatikan, sebuah sentuhan manusiawi yang jarang ditemui.
“Terima kasih, mbak. Saya tidak menyangka bisa bertemu dengan mbak polwan yang baik. Semoga Tuhan membalas kebaikan mbak,” ujar Slamet dengan mata yang berkaca-kaca, merasa terharu oleh perhatian sorang Polisi Wanita yang kebetulan tidak mengetahui identitas Polwan tersebut adalah Kapolres Magelang Kota.
Bagi Kapolres Magelang Kota, tindakan ini bukan sekadar memberi makanan, tetapi lebih kepada memberi perhatian, empati, dan kasih sayang yang mendalam kepada sesama, terutama kepada mereka yang sedang menghadapi kesulitan.
“Ini adalah bentuk perhatian kami kepada warga, terutama yang sedang kesulitan. Semoga apa yang saya lakukan hari ini bisa sedikit meringankan beban Slamet,” ujar Kapolres dengan senyum tulus, meskipun kesibukannya sebagai Kapolres sangat padat.
Kisah ini menjadi contoh nyata betapa tindakan sederhana namun penuh makna dapat memberikan dampak positif yang luar biasa. Kepedulian Kapolres Magelang Kota terhadap Slamet bukan hanya sekadar pemberian fisik, tetapi lebih kepada rasa peduli yang mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun, dapat mengubah hidup seseorang.
Tindakan ini juga mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang sering kali terlalu sibuk dengan rutinitas, tindakan empati dan kebaikan hati adalah yang paling berharga. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Kapolres Magelang Kota, bahwa kepemimpinan bukan hanya soal menjalankan tugas dan tanggung jawab, tetapi juga soal berbagi kasih dan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan.
