Konflik Lahan di Desa Pergam Berujung Pembacokan Antar Warga

- Penulis

Jumat, 14 Maret 2025 - 02:30

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitramabesnews.com, Desa Pergam, Bangka Selatan – Konflik lahan di wilayah Kaler atau Lelap Japan, Desa Pergam, kembali memanas hingga berujung pada tindakan kekerasan berupa pembacokan antar warga. Kejadian pembacokan ini terjadi pada hari Kamis, 13 Maret 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Persoalan sengketa tanah ini sebelumnya telah dibawa ke kantor Desa Pergam untuk diselesaikan, namun tidak menemukan solusi tuntas, sehingga masih menyisakan ketegangan di antara pihak yang berkonflik.

Lahan yang menjadi sumber permasalahan diduga telah dijual oleh salah satu oknum yang kemudian menjadi korban pembacokan. Lahan tersebut diduga dijual kepada Iskandar, warga Desa Pergam. Seharusnya, sebagai pembeli, Iskandar menahan diri dan tidak serta-merta menguasai lahan yang masih dalam sengketa. Tindakan ini memicu kemarahan warga yang merasa lebih berhak atas tanah tersebut, sehingga terjadi aksi main hakim sendiri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dugaan informasi dari masyarakat, ada salah satu perusahaan (PT) yang menyokong dana kepada Iskandar untuk membeli lahan tersebut. Hal ini semakin memperumit permasalahan karena adanya dugaan keterlibatan pihak lain dalam sengketa tanah yang terjadi.

Situasi ini menyoroti lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap konflik agraria di Desa Pergam. Aparat Penegak Hukum (APH) diharapkan segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan perampasan tanah rakyat yang melibatkan oknum preman setempat. Selain itu, perlu ada tindakan tegas untuk menertibkan dan menarik kembali alat berat excavator yang saat ini sedang digunakan untuk menggarap lahan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan harus segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan ini. Ketidaktegasan pemerintah daerah dan kepala desa dalam mengatur serta mengawasi tata kelola pertanahan di Desa Pergam menjadi faktor yang turut memperburuk situasi.

Sementara itu, Polsek Air Gegas diminta untuk bertindak cepat dalam menjaga ketertiban dan mencegah eskalasi konflik yang lebih besar. Jika tidak ada langkah konkret dari pihak berwenang, dikhawatirkan bentrokan antar warga akan semakin meluas dan sulit dikendalikan.

Masyarakat berharap agar penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dengan adil dan tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Semua pihak diharapkan menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperparah situasi, demi menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

Konflik Lahan di Desa Pergam Berujung Pembacokan Antar Warga

Baca Juga:  Sosok Iptu Husni Afriansyah : Polisi Berdedikasi Tinggi Yang Bangun Dojang Taekwondo Hingga Cetak Atlet Berprestasi Di Babel

Desa Pergam, Bangka Selatan – Konflik lahan di wilayah Kaler atau Lelap Japan, Desa Pergam, kembali memanas hingga berujung pada tindakan kekerasan berupa pembacokan antar warga. Kejadian pembacokan ini terjadi pada hari Kamis, 13 Maret 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Persoalan sengketa tanah ini sebelumnya telah dibawa ke kantor Desa Pergam untuk diselesaikan, namun tidak menemukan solusi tuntas, sehingga masih menyisakan ketegangan di antara pihak yang berkonflik.

Lahan yang menjadi sumber permasalahan diduga telah dijual oleh salah satu oknum yang kemudian menjadi korban pembacokan. Lahan tersebut diduga dijual kepada Iskandar, warga Desa Pergam. Seharusnya, sebagai pembeli, Iskandar menahan diri dan tidak serta-merta menguasai lahan yang masih dalam sengketa. Tindakan ini memicu kemarahan warga yang merasa lebih berhak atas tanah tersebut, sehingga terjadi aksi main hakim sendiri.

Menurut dugaan informasi dari masyarakat, ada salah satu perusahaan (PT) yang menyokong dana kepada Iskandar untuk membeli lahan tersebut. Hal ini semakin memperumit permasalahan karena adanya dugaan keterlibatan pihak lain dalam sengketa tanah yang terjadi.

Situasi ini menyoroti lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap konflik agraria di Desa Pergam. Aparat Penegak Hukum (APH) diharapkan segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan perampasan tanah rakyat yang melibatkan oknum preman setempat. Selain itu, perlu ada tindakan tegas untuk menertibkan dan menarik kembali alat berat excavator yang saat ini sedang digunakan untuk menggarap lahan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan harus segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan ini. Ketidaktegasan pemerintah daerah dan kepala desa dalam mengatur serta mengawasi tata kelola pertanahan di Desa Pergam menjadi faktor yang turut memperburuk situasi.

Sementara itu, Polsek Air Gegas diminta untuk bertindak cepat dalam menjaga ketertiban dan mencegah eskalasi konflik yang lebih besar. Jika tidak ada langkah konkret dari pihak berwenang, dikhawatirkan bentrokan antar warga akan semakin meluas dan sulit dikendalikan.

Masyarakat berharap agar penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dengan adil dan tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Semua pihak diharapkan menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperparah situasi, demi menjaga ketertiban dan keamanan bersama. (Tim)

Berita Terkait

Ketua DPD pemuda Pancasila Kabupaten Nagan Raya Ari Sahputra SH,.MH ,Mengucapkan ,”Dirgahayu Republik Indonesia ke 80
Touring Kemerdekaan, Kapolres Pekalongan Pantau Gerakan Pangan Murah di Petungkriyono
Tasyakuran HUT ke- 80 RI, Warga CEKO memperingati Hari 17 Agustusan
Said Mudhar Camat Seunagan Timur Buka Secara Resmi Kegiatan Lomba Cerdas Cermat
Puluhan Anggota RAPI Nagan Raya Kibarkan Merah Putih di Pinggir Sungai Krueng Nagan Menyambut HUT RI Ke 80
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Di Desa Tanjung Kemala OKU Mendapat Antusiasme Warga
Disbudparpora Nagan Raya Siap Mengikuti Lomba Desa Wisata Wonderful Indonesia Award 2025, berikut tata cara pendaftaran nya
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 15:50

Tasyakuran HUT ke- 80 RI, Warga CEKO memperingati Hari 17 Agustusan

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 13:42

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 04:02

Ribuan penonton menyaksikan pertandingan bola volli Hut RI ke 80, Krak tampai suka makmoe

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:38

Patut Diduga Salah Satu Keluarga Pemilik Perusahaan Di Desa Cibelok Taman Pemalang Lakukan Intimidasi Masalah Hak Waris Keluarga Lain

Kamis, 14 Agustus 2025 - 14:59

APBD Tahun 2025 Biaya Pengecoran Jalan Desa Kertajaya Kec. Bongas-Indramayu “REANG” Insfratruktur Makin Baik

Kamis, 14 Agustus 2025 - 14:51

‎Beberapa Anak yang tergabung dalam Forum Anak Nagan Raya (Fonara) ikut berbagai perlombaan yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Dpmg4

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:48

RAPI Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Kila Bersama Muspika Kecamatan Seunagan Timur

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:10

Bayar Tepat Waktu, Nasabah Tetap Dapat Surat Peringatan, Kuasa Hukum Protes Minta Kejelasan

Berita Terbaru

Daerah

Sabtu, 16 Agu 2025 - 13:42