Pemalang, mitramabesnews.com – Hari demi hari waktu terus berjalan dengan kepastian, namun berbanding terbalik dengan berjalannya waktu penyelesaian peristiwa memilukan di lingkungan Pembinaan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, tepatnya di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Dewi Masyithoh 01 (MI MD 01) Moga.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait ada dugaan perbuatan cabul dari seorang oknum guru MFB terhadap siswinya di ruang kelas MI DM 01 Moga. Sudah sebulan lebih para orang tua siswi menunggu langkah kongkret dari hasil pengaduannya kepada Kepala Sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya hingga berita ini diturunkan keinginan para orang tua diduga belum terpenuhi, yaitu ingin dipertemukan antara oknum yang diduga pelaku dengan para orang tua siswi korban, yang disinyalir berjumlah 7 (tujuh) siswi.
Awak media mitramabesnews.com menyambangi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang dan ditemui Kasi Pendidikan Madrasah, Habib Munandar Nasution, S.H. Saat dikonfirmasi perihal ada dugaan peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan yang berbasis agama ini, pihaknya terkejut karena belum tahu ada dugaan kejadian yang tidak semestinya di MI DM 01 Moga.
Saya, ujar dia, baru tahu perihal ini karena sejak Januari hingga saat ini tidak ada laporan masuk dari MI DM 01 Moga. Coba nanti kami akan klarifikasi tentang kebenaran peristiwanya dan mencoba mencari keberadaan yang bersangkutan. “Mengenai sanksi administrasi terhadap lembaganya, tunggu perkembangan,” tukasnya.
Hal senada disampaikan Satriyo, Ketua Assosiasi Pewarta Pers Indonesia (APPI) DPD Kabupaten Pemalang. Pihaknya merasakan keprihatinan yang mendalam sejak mendengar kisah pilu di salah satu lembaga pendidikan yang berbasis Agama ini. “Tidak terbayangkan perasaan kedua orang tua para siswi Madrasah Ibtidaiyah DM-01, kami akan ikut mendorong dan memantau agar masalah ini segera berakhir,” ujarnya sambil menghela nafas.
Ditambahkan pula pernyataan dari salah seorang aktifis di wilayah Kecamatan Moga yang enggan disebutkan identitasnya. Dirinya pun merasakan keprihatinannya atas cerita yang memilukan ini. “Semoga Dinas atau Kementerian terkait dapat segera mencari solusinya,” tutupnya penuh harap.