A-PPI Magelang Raya: Wartawan Bodrek, Pengemis Berkedok Jurnalis, Penyakit yang harus Diberantas!

- Penulis

Minggu, 16 Februari 2025 - 07:24

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi satir tentang wartawan gadungan, menampilkan seseorang dengan lencana pers yang mencolok, ekspresi mencurigakan, dan tangan terulur meminta uang

ilustrasi satir tentang wartawan gadungan, menampilkan seseorang dengan lencana pers yang mencolok, ekspresi mencurigakan, dan tangan terulur meminta uang

Mitramabesnews.com, Magelang – Di balik kebebasan pers yang dijamin Undang-Undang, ada parasit yang merusak citra jurnalisme sejati, wartawan bodrek. Mereka bukan pemburu fakta, bukan pilar demokrasi, tetapi sekadar pengemis yang mengaku wartawan demi kepentingan perut sendiri.

 

Di Magelang Raya, praktik ini semakin marak namun justru dari luar daerah. Modus mereka klise, selalu sama datang dengan kartu pers abal-abal, menyodorkan selembar berita dari media tak jelas, lalu berbasa-basi seolah ingin wawancara. Namun, pada akhirnya, mereka hanya mencari celah untuk meminta “uang rokok” atau bahkan memeras dengan ancaman berita buruk.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Ketua A-PPI Magelang Raya, Agung Setiyo, M.Ag, menegaskan sikap tegasnya terhadap fenomena ini. “Pers bukan tempat mencari makan dengan cara kotor. Jika ada yang memakai label wartawan hanya untuk meminta uang, itu bukan wartawan, itu pemalak berkedok jurnalis!” tegasnya, Minggu (16/2/2025).

 

Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers jelas menyebut bahwa wartawan adalah mereka yang secara teratur melakukan kegiatan jurnalistik. Mereka harus tunduk pada Kode Etik Jurnalistik dan memiliki produk berita yang dihasilkan secara profesional. Jika seseorang hanya datang membawa kamera, mengenakan rompi pers, tapi ujung-ujungnya meminta amplop, maka dia tidak lebih dari seorang penipu.

 

Parahnya, wartawan bodrek ini sering menyasar pihak-pihak yang awam soal media. Mereka menakut-nakuti kepala desa, pengusaha kecil, atau pejabat yang kurang memahami hukum pers. Dengan sedikit ancaman berita buruk, mereka berharap targetnya ketakutan dan memilih “damai” dengan memberikan uang.

Baca Juga:  Proyek Cetak Kalender 2024: Disinyalir Proyek Fiktif, Berikut Jawaban Kabid SDKI Diskominfotik

 

Jangan anggap remeh dampak dari keberadaan wartawan bodrek. Mereka bukan hanya merusak nama baik pers, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap media. Akibat ulah mereka, masyarakat mulai sulit membedakan mana jurnalis yang benar-benar bekerja mencari kebenaran dan mana yang hanya mencari keuntungan pribadi.

 

Lebih buruk lagi, ada pihak-pihak yang justru memanfaatkan keberadaan wartawan bodrek ini. Oknum pejabat korup atau pelaku kejahatan bisa saja memakai mereka untuk menekan lawan politiknya atau membungkam pihak lain dengan ancaman berita negatif yang direkayasa.

 

Wartawan sejati bekerja dengan integritas, bukan dengan ancaman. Jika menemukan oknum yang mengaku wartawan tapi ujung-ujungnya meminta uang, jangan takut untuk bertindak. Pastikan mereka benar-benar terdaftar di Dewan Pers, tanyakan legalitas medianya, dan jika ada unsur pemerasan, langsung laporkan ke polisi.

 

Dunia jurnalistik harus bersih dari benalu yang hanya memperburuk citra pers. Jangan biarkan wartawan bodrek terus berkeliaran dan menjual nama jurnalisme demi kepentingan perut mereka sendiri. Ini bukan sekadar masalah media, ini adalah pertarungan antara integritas dan kebusukan yang harus segera ditumpas!

Berita Terkait

Plt. Ketum/Sekjen DPP SWI Ir. Herry Budiman Hadiri Rakorwil Jateng, Sosialisasikan Skema Acara Munas SWI 2026*
Bupati dan DPRK Mohon Bantuan Presiden, Untuk Nagan Raya, Khususnya Beutong Ateuh Banggalang
Kapolres Subulussalam Turun Tangan Atasi Antrean Ribuan Kendaraan, BBM Telat Tiba di Dua SPBU Kota
Teuku Cut Man Minta PLN dan Perusahaan di Aceh Salurkan Genset untuk Masjid dan Fasilitas Umum
Wali Kota Subulussalam Terbitkan Imbauan Larangan Kenaikan Harga dan Penimbunan Barang di Tengah Situasi Bencana
Nagan Raya Siaga Banjir: BPBD Intensifkan Penanganan, Kalak BPBD Serukan Warga Waspada  
Pers Mengabdi untuk Negeri ,Menjadi Tema Utama dalam Pelaksanaan Munas SWI 2026
Quick Respon Brimob: Batalyon C Pelopor Sigap Tangani Banjir di Beutong Ateuh Banggalang
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 07:47

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo – Gibran, Garda Prabowo DKD Sumatera Selatan Gelar Mimbar Rakyat Di Bundaran Air Mancur Palembang

Selasa, 25 November 2025 - 12:03

Ratusan Warga Talang Kelapa Turun ke Jalan! Tuntut Perbaikan dan Hentikan Truk Bertonase Berat”

Selasa, 25 November 2025 - 08:14

Gubernur Sumsel: Discotik DA 41 Belum Mengantongi Izin Resmi akan Ditindak Tegas

Selasa, 25 November 2025 - 07:56

Satlantas Polres Ogan Ilir Tindak Tegas Aksi Balap Liar, Satu Motor Diamankan untuk Proses Hukum

Selasa, 25 November 2025 - 07:50

Guru BK Jadi Garda Terdepan: Densus 88 AT Polri dan Disdik DKI Jakarta Bersatu Lawan Kekerasan dan Radikalisme di Sekolah

Senin, 24 November 2025 - 14:14

Aksi Panas di Polres Muba: DPD-LAN Bongkar Dugaan Main Minyak Oknum Sekcam dan Upaya Bungkam Pers

Senin, 24 November 2025 - 08:29

Pembangunan Gerai Alfamidi di Sukajadi Timur Disetop: Diduga Langgar Perizinan

Minggu, 23 November 2025 - 10:18

Gudang CPO ilegal Milik”SYD” Didesa Babatan Saudagar Ogan Ilir Tak Tersentuh Hukum

Berita Terbaru