MitramabesNews.Com, Magelang – Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari menjadi momentum bagi insan pers di seluruh Indonesia untuk merayakan peran penting mereka dalam masyarakat. Tahun ini, HPN 2025 mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, sejalan dengan program nasional pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Namun, peringatan ini seharusnya lebih dari sekadar seremoni aksi nyata diperlukan untuk menjadikan ketahanan pangan sebagai agenda berkelanjutan.
Sekretaris DPD Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (A-PPI) Magelang Raya, Narwan, S.Pd., menegaskan pentingnya tindak lanjut dalam mewujudkan tema besar ini. Menurutnya, selama ini peringatan HPN seringkali hanya sebatas euforia dengan seminar, sarasehan, workshop, atau bakti sosial, namun tidak berlanjut menjadi gerakan nyata.
“Tema HPN seharusnya bukan sekadar slogan tahunan, tetapi harus ada aksi nyata yang bisa terus berjalan hingga tahun berikutnya. Dengan begitu, ketahanan pangan benar-benar menjadi program yang dijalankan, bukan hanya dibicarakan,” ujar Narwan saat ditemui di Sekretariat A-PPI Magelang Raya, Tampirwetan, Candimulyo, Magelang, Sabtu (08/02/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Narwan menekankan bahwa pers tidak cukup hanya mengawal isu ketahanan pangan, tetapi juga harus terlibat langsung dalam implementasinya. Insan pers memiliki jaringan luas, akses ke berbagai pemangku kepentingan, serta ide-ide kreatif yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan di daerah masing-masing.
“Tidak perlu program besar, yang penting nyata, berkelanjutan, dan berdampak. Jika insan pers di setiap daerah melakukan aksi konkret dalam mendukung ketahanan pangan, dampaknya akan luar biasa,” tambahnya.
Sebagai contoh, insan pers dapat berkolaborasi dengan petani lokal, komunitas pangan, atau pelaku usaha kecil di bidang pertanian dan kuliner. Mereka bisa menjadi fasilitator edukasi, mengangkat kisah sukses petani, atau bahkan terlibat langsung dalam kegiatan pertanian urban di kota-kota besar.
Selain itu, dengan semakin aktif dalam kegiatan sosial, insan pers juga dapat memperbaiki citra profesinya di mata masyarakat. Menurut Narwan, peran nyata wartawan dalam mendukung masyarakat akan mengikis stigma negatif seperti “wartawan bodrek” atau “wartawan abal-abal” yang sering terdengar di masyarakat.
Lebih lanjut, Narwan mengingatkan bahwa keanggotaan seseorang dalam organisasi pers bukanlah hal utama yang dilihat masyarakat. Yang lebih penting adalah aksi nyata dan kontribusi terhadap lingkungan sekitar.
“Ibarat rumah yang dihuni banyak orang, yang dilihat bukan hanya bangunannya, tetapi bagaimana penghuninya berperilaku dan berkontribusi. Begitu juga dengan insan pers, bukan wadahnya yang penting, tapi apa yang mereka lakukan untuk masyarakat,” tandasnya.
Di akhir pernyataannya, Narwan mengajak seluruh insan pers untuk membuktikan bahwa peran mereka tidak sebatas liputan dan pemberitaan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“DPD A-PPI Magelang Raya mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2025! Dirgahayu Pers Indonesia. Mari kita buktikan bahwa pers bukan hanya pengawal, tapi juga pelaku ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa.”