Ditemani Pengacara, Kepala Diskominfo Beltim Tantang Balik Tuduhan Penganiayaan

- Penulis

Sabtu, 9 November 2024 - 00:37

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangka Belitung, Mitramabesnews.com Manggar – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Bayu Priyambodo, hari ini melaporkan balik Fahrudiansyah, seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Beltim, ke Polres Belitung Timur atas dugaan memberikan keterangan palsu. Langkah ini dilakukan Bayu setelah dirinya dituduh melakukan penganiayaan berat terhadap Fahrudiansyah, yang menurut hasil visum dokter di Beltim mengindikasikan adanya luka yang serius. Jumat (8/11/2024).

Bayu, yang didampingi oleh kuasa hukumnya, Cahya Wiguna, S.H., M.H., menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan menyebut bahwa visum tersebut tidak menunjukkan keterlibatan langsungnya.

Bayu resmi membuat laporan di Polres Beltim dengan tuduhan bahwa Fahrudiansyah telah memberikan kesaksian palsu di bawah sumpah, yang merupakan pelanggaran pidana di bawah Pasal 242 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Cahya, laporan tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa Fahrudiansyah, sebagai pelapor dalam kasus ini, serta beberapa saksi lainnya, tidak memberikan keterangan yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Tuduhan yang dilaporkan kepada Bayu sendiri didasari Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan, namun Cahya menegaskan bahwa ancaman hukuman untuk kesaksian palsu lebih berat, yakni hingga tujuh tahun penjara.

“Kami menyampaikan informasi adanya dugaan peristiwa pidana kepada Polres Belitung Timur terkait Pasal 242 ayat 1. Karena dalam proses penyidikan ini semua pihak, termasuk klien kami, memberikan keterangan di bawah sumpah, yang diberitakan dalam berita acara sumpah,” ungkap Cahya saat diwawancarai awak media.

Cahya menegaskan bahwa Bayu, sejak proses penyelidikan hingga penyidikan, telah secara konsisten menyangkal tuduhan penganiayaan yang dilayangkan kepadanya. Bayu meyakini bahwa luka yang dialami Fahrudiansyah, seperti dinyatakan dalam hasil visum, bukanlah akibat perbuatannya.

Pihak Bayu juga menyebut bahwa mereka memiliki bukti dan saksi-saksi yang menguatkan pernyataan ini.

Menurut Cahya, laporan balik ini merupakan bentuk upaya untuk menegakkan prinsip kesetaraan hukum atau equality before the law, yang menjamin bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama dalam memperoleh keadilan di mata hukum.

“Sebagai warga negara, kami punya hak yang sama untuk melaporkan adanya suatu dugaan pidana dalam proses hukum yang sedang berjalan,” ujarnya.

Kasus ini memanas setelah tuduhan penganiayaan berat pertama kali dilaporkan oleh Fahrudiansyah, yang mengklaim bahwa Bayu telah melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan luka serius, berdasarkan hasil visum yang diperoleh dari salah satu puskesmas di Beltim.

Baca Juga:  Lima Senpi Rakitan Diserahkan Warga,Kapolsek Tanah Abang Apresiasi Langkah Proaktif Kades Suka Manis

Namun, Bayu membantah tuduhan tersebut dan berargumen bahwa laporan tersebut mengandung kebohongan yang merusak citranya sebagai pejabat publik.

“Kami sangat yakin 100% bahwa alat bukti dan saksi yang kami punya akan menguatkan posisi klien kami. Sejak awal, kami konsisten bahwa luka yang dialami pelapor tidak ada kaitannya dengan klien kami,” tegas Cahya Wiguna.

Menurutnya, langkah hukum ini juga dimaksudkan untuk memperjelas bahwa kliennya tidak bersalah dan memastikan bahwa fakta-fakta yang sesungguhnya dapat terungkap di persidangan nanti.

Lebih lanjut, Cahya menyampaikan bahwa ancaman hukuman bagi Fahrudiansyah atas dugaan kesaksian palsu justru jauh lebih berat dibandingkan dengan ancaman yang disangkakan kepada Bayu terkait pasal penganiayaan.

“Ancaman untuk Pasal 242 lebih besar, yaitu sampai tujuh tahun penjara. Kita lihat saja nanti bagaimana proses hukum ini berjalan,” ujar Cahya, seraya menyebut bahwa pihaknya siap mengikuti seluruh prosedur hukum yang diperlukan.

Penegakan hukum di Beltim saat ini tengah menjadi perhatian publik, dengan kasus ini sebagai salah satu yang menarik perhatian besar. Upaya Bayu melaporkan balik Fahrudiansyah menjadi langkah yang jarang ditempuh, terutama dalam kasus yang melibatkan pejabat publik.

Langkah ini juga mencerminkan keseriusan pihak Bayu untuk menangkis tuduhan yang ia anggap tidak berdasar.

Dalam kesempatan yang sama, Cahya mengajak publik untuk bersikap obyektif dan tidak langsung percaya pada tuduhan yang belum terbukti di pengadilan.

Ia berharap bahwa proses hukum yang berjalan dapat membawa keadilan bagi semua pihak dan membuka kebenaran di balik kasus ini.

“Intinya, kami konsisten dengan apa yang kami sampaikan sejak awal penyelidikan. Kami akan terus berjuang untuk keadilan dan kebenaran,” tutup Cahya mengakhiri wawancara dengan awak media.

Kasus ini masih dalam tahap penyidikan dan Polres Beltim akan segera memproses laporan balik dari Bayu Priyambodo. Perkembangan selanjutnya dari kasus ini akan menjadi sorotan, terutama bagaimana pihak-pihak yang terlibat dapat membuktikan masing-masing pernyataan dan mengungkap kebenaran di balik tuduhan yang saling dilontarkan. (Okta/KBO Babel)

Berita Terkait

Politikus Asal Pemulutan Ditahan Polsek Ogan Ilir, Diduga Terlibat Kasus Penggelapan Motor
Pengerasan Jalan di Desa Saleh Jaya Diduga Proyek Siluman, Tanpa Plang Anggaran
Ketua LSM TRINUSA Muba Kritik Anggaran Rp2,6 Miliar Muba Expo 2025, Dinilai Boros Dan Lokasi Tidak Tepat
Bripka Widiyanto Turut Serta Pada Panen Jagung Di Lahan PT CVA Desa Penuguan Kecamatan Selat Penuguan
Polres Banyuasin Turun Tangan Beri Bantuan Sembako Dan Bantu Perbaiki Rumah Korban Di Talang Kelapa
Awak media Duduk ngopi bareng dengan Rizki Julianda anggota dewan PDI Perjuangan
LASKAR Desak Polisi “Sikat ” Pelaku Galian C Ilegal dan Pengerusakan Pantai di Kota Sabang..
Massa PROGAN Desak Kejari Banyuasin Usut Dugaan Kejanggalan SIMBG PT SAP
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 11:05

Politikus Asal Pemulutan Ditahan Polsek Ogan Ilir, Diduga Terlibat Kasus Penggelapan Motor

Jumat, 26 September 2025 - 10:48

Pengerasan Jalan di Desa Saleh Jaya Diduga Proyek Siluman, Tanpa Plang Anggaran

Kamis, 25 September 2025 - 15:35

Ketua LSM TRINUSA Muba Kritik Anggaran Rp2,6 Miliar Muba Expo 2025, Dinilai Boros Dan Lokasi Tidak Tepat

Kamis, 25 September 2025 - 03:09

Bripka Widiyanto Turut Serta Pada Panen Jagung Di Lahan PT CVA Desa Penuguan Kecamatan Selat Penuguan

Kamis, 25 September 2025 - 02:58

Polres Banyuasin Turun Tangan Beri Bantuan Sembako Dan Bantu Perbaiki Rumah Korban Di Talang Kelapa

Senin, 22 September 2025 - 12:02

Pelatihan Karang Taruna desa Kayu Manis Selupuh Rejang Kabupaten Rejang Lebong

Senin, 22 September 2025 - 11:10

Massa PROGAN Desak Kejari Banyuasin Usut Dugaan Kejanggalan SIMBG PT SAP

Jumat, 19 September 2025 - 16:01

Banyak Kasus Kebakaran Minyak Ilegal Mandek, POSE RI Bakal Demo di Mapolda Sumsel Minta Kapolsek Keluang dan Kanit Reskrim Dicopot

Berita Terbaru