Tunadaksa Fatia Nur Azzahra: Dibully saat Kecil Kini Jadi Calon Polwan

- Penulis

Kamis, 19 September 2024 - 04:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitramabesnews.com 19 September 2024
Jakarta,-19 September 2024
Siswa Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) RI, Nur Fatia Azzahra (22), merupakan seorang tunadaksa. Dia dan satu siswa Sepolwan bernama Novita Fajrin dinyatakan lolos dan memenuhi syarat mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri jalur disabilitas Tahun Anggaran 2024.

Fatia menceritakan dirinya difabel sejak lahir. Perundungan dan nasihat orang tua, lanjut Fatia, adalah dua hal yang membentuk mentalnya sehingga kuat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Waktu SD saya pernah mengalami bullying dikarenakan saya tidak bisa olahraga voli, bully-an verbal. Saya Cuma bisa nangis dan kasih tahu orang tua kalau saya itu kenapa di-bully sama teman,” cerita Fatia kepada wartawan di Sepolwan RI, Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (19/2024).

“Ayah dan ibu bilang kalau saya itu istimewa, tidak boleh minder dan malu, dan harus membuktikan kalau bisa,” sambung dia.

Fatia menyampaikan sang ayah kerap mengajaknya ke luar rumah untuk sekadar bermain, hingga mengajarkan soal kemandirian. Ayah Fatia kerap mendorong Fatia untuk berani merantau.

“Dan alhamdulillah selalu dilatih ayah di depan rumah seperti diajak bermain bulu tangkis, diajak main voli. Meskipun tidak hebat, tapi akhirnya saya bisa mainnya. Ayah selalu memberikan gambaran terkait perantauan. Ayah bilang, ‘Merantau akan membuat kamu lebih berkembang’,” jelas Fatia sambil

Fatia mengungkapkan sang ayah pernah mengajaknya dari Bangka merantau ke Jambi. Fatia menyebut ajaran ayah membuat dirinya menemukan banyak hal untuk mandiri dan hidup setara meski kondisi fisiknya disabilitas.

“Sejak SMA saya pernah ikut ayah kuliah S2 di Jambi, Unja. Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan. Alhamdulillahnya sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau,” terang Fatia.

Perempuan asli Bangka Belitung (Babel) ini menjelaskan didikan orang tua menjadikan membentuk dirinya menjadi perempuan yang bertekad kuat. Contoh, meski Fatia disabilitas namun dia bersekolah di umum.

Baca Juga:  Polsek Tanjung Batu Bersama TNI, BPBD, Dan Tenaga Kesehatan Lakukan Monitoring Luapan Arus Sungai Di Desa Lubuk Keliat Serta Dampaknya Bagi Kesehatan Warga

“Saya difabel dari lahir. Saya disekolahkan di sekolah reguler. Saya di SD Islam terpadu, dan SMP-SMA di negeri. Saya kuliah merantau ke Jogja, di UII Fakultas Psikologi,” ucap Fatia.

Fatia lulus dengan nilai sangat memuaskan yakni cumlaude. “(IPK-nya) 3,56, kuliah 3 tahun 8 bulan,” lanjut Fatia.

Ia mengaku sangat gembira saat tahu Polri membuka penerimaan anggota dari jalur disabilitas. Sulung dari dua bersaudara ini lalu menyampaikan ke orang tuanya soal keinginan menjadi polwan.

“Dari kecil saya ingin jadi polisi, tapi saya sadar diri karena kondisi saya tidak mungkin diterima. Saya cari tahu sendiri (soal penerimaan jalur disabilitas) di IG (Instagram). Awalnya orang-orang yang kenal saya tidak sangka saya mau jadi polisi, karena yang orang-orang tahu saya mau ambil S2,” cerita Fatia.

Untuk diketahui, Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri, merekrut 16 penyandang disabilitas pada penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024 ini. Mereka terdiri dari 3 siswa Bintara perempuan dan 13 laki-laki.

Rekrutmen kelompok disabilitas menjadi anggota organik merupakan kebijakan inklusif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Dedi menuturkan Jenderal Sigit yakin penyandang disabilitas mampu melakukan pekerjaan kepolisian.

“Polri pada tahun 2023 sebenarnya sudah melakukan rekrutmen terhadap kelompok disabilitas tapi untuk golongan ASN atau pegawai negeri pada Polri (PNPP). Dari kelompok itu kita pekerjakan di dua polda yaitu Polda Jogja kemudian di Polda Sumatera Selatan. Dari situ berproses, Pak Kapolri tambah yakin, ‘Saya minta (difabel menjadi-red) anggota Polri’,” tutur Dedi sambil menirukan perintah Jenderal Sigit padanya kala itu.

Purday yanti

Berita Terkait

Bidang Humas Polda Sumsel Gelar Rakernis Humas Polri.T.A 2025
Kapolda Aceh Pimpin Sertijab Empat Pejabat Utama dan Dua Kapolres
Dukung Ketahanan pangan, Polres Bulukumba Gelar Penanaman Jagung Serentak Kuartal III
Rembuk Stunting Desa Pantadewa 2025,Komitmen Bersama Tekan Angka Stunting Di Kabupaten PALI
Polsek Muara Kuang Laksanakan Penanaman Jagung Serentak Dalam Program Ketahanan Pangan Kuartal III
Polsek Tanjung Batu Ungkap Kasus Pencurian Hewan Ternak, Dua Pelaku Diamankan
Wakapolda Sumsel Hadiri Kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III Tahun 2025 Di Desa Muara Baru Kabupaten Ogan Ilir
BINROHTAL RUTIN, POLRES PALI PERERAT SILATURAHMI DAN KUATKAN SPIRITUALITAS PERSONEL
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 08:44

Bidang Humas Polda Sumsel Gelar Rakernis Humas Polri.T.A 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:47

Kapolda Aceh Pimpin Sertijab Empat Pejabat Utama dan Dua Kapolres

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:00

Dukung Ketahanan pangan, Polres Bulukumba Gelar Penanaman Jagung Serentak Kuartal III

Kamis, 10 Juli 2025 - 06:19

Rembuk Stunting Desa Pantadewa 2025,Komitmen Bersama Tekan Angka Stunting Di Kabupaten PALI

Kamis, 10 Juli 2025 - 03:52

Polsek Tanjung Batu Ungkap Kasus Pencurian Hewan Ternak, Dua Pelaku Diamankan

Kamis, 10 Juli 2025 - 03:49

Wakapolda Sumsel Hadiri Kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III Tahun 2025 Di Desa Muara Baru Kabupaten Ogan Ilir

Kamis, 10 Juli 2025 - 03:33

BINROHTAL RUTIN, POLRES PALI PERERAT SILATURAHMI DAN KUATKAN SPIRITUALITAS PERSONEL

Kamis, 10 Juli 2025 - 03:27

PALI – Dalam Upaya Memperkuat Karakter Spiritual Dan Memperteguh Nilai-Nilai Moral Anggota Kepolisian

Berita Terbaru

Berita utama

Bidang Humas Polda Sumsel Gelar Rakernis Humas Polri.T.A 2025

Kamis, 10 Jul 2025 - 08:44