PALI, ZBS —Hasil Laboratorium Yang Menyebut Tempe Mengandung Bakteri Staphylococcus Aureus Dalam Kasus Keracunan Massal Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:01

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitramabesnew,com

(PALI), sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan beberapa hari lalu, memicu reaksi keras dari para pelaku usaha tempe setempat.

Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang secara alami terdapat pada kulit manusia. Bakteri ini dapat berpindah ke makanan melalui kontak langsung, seperti dari tangan yang tidak bersih atau peralatan masak yang terkontaminasi. Namun, bakteri ini umumnya akan mati jika makanan dimasak pada suhu tinggi, seperti saat digoreng atau direbus.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Eka Balgis Talang Jepit, pedagang tempe di pasar tradisional PALI, menyampaikan kekecewaannya atas pemberitaan yang langsung mengaitkan tempe sebagai penyebab keracunan.

“Kami sangat menyayangkan kalau tempe langsung disalahkan. Ini bisa membuat masyarakat takut makan tempe, padahal tempe sudah turun-temurun menjadi makanan pokok yang bergizi dan terjangkau,” ujar Eka kepada wartawan ZBS, Rabu (21/5/2025).

Ia menambahkan, kemungkinan besar kontaminasi terjadi setelah proses memasak, bukan pada tempe mentah.

“Masalahnya bukan pada tempenya, tetapi bisa saja pada penanganan setelah tempe dimasak,” tambahnya.

Para pelaku usaha tempe menduga bahwa kontaminasi bakteri terjadi setelah proses penggorengan, terutama dalam tahap distribusi atau penjamahan makanan yang tidak higienis.

“Kami sebagai produsen dan penjual sudah sangat hati-hati dalam proses produksi. Tempe mentah atau fermentasinya harus benar-benar bersih baik dari kacang kedelai maupun dari tangan. Kalau terkontaminasi, misalnya oleh garam atau minyak, tempe tidak akan jadi,” jelas Rika Apriyani, penjual tempe Pasar Tradisional Pendopo Pali.

Baca Juga:  POLSEK TG RAJA OGAN ILIR BERHASIL UNGKAP KASUS REKAYASA CURAS TOKO ALFAMART SUNGAI PINANG

Rika menambahkan bahwa tempe yang sudah semangit atau hampir busuk masih sering diminta oleh pelanggan untuk diolah menjadi campuran sayur atau masakan lainnya karena masih memiliki peminat tersendiri.

Karena itu, para pelaku usaha meminta agar pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait tidak terburu-buru menyalahkan tempe.

“Kami berharap investigasi dilakukan secara objektif dan menyeluruh sebelum mengambil kesimpulan. Jangan sampai masyarakat salah paham dan para pelaku usaha tempe menjadi korban ” tegas Rika.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, H. Andre Fajar Wijaya, membenarkan bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan adanya Staphylococcus aureus dalam jumlah melebihi ambang batas pada sampel tempe goreng yang diuji.

“Secara teori, memang benar bahwa Staphylococcus aureus bisa mengontaminasi makanan dari tangan penjamah yang tidak menggunakan alat pelindung, atau dari peralatan makan yang tidak bersih. Namun, Dinas Kesehatan tidak bisa menyatakan secara pasti kapan kontaminasi terjadi, karena hasil laboratorium hanya menyebutkan keberadaan bakteri tersebut,” jelas Andre.

Ia menambahkan bahwa hasil tersebut dikeluarkan oleh Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Palembang, institusi resmi yang berwenang dalam pengujian makanan.

Kasus ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat serta berdampak langsung terhadap penjualan tempe di sejumlah pasar tradisional di PALI. Para pedagang berharap penanganan kasus ini dilakukan secara adil dan berbasis bukti agar tidak merugikan pelaku usaha secara sepihak.(Im)

Purdai yanti

Berita Terkait

Polsek Penukal Abab Gelar Razia Terpadu UKL 4, Tegur 25 Pengendara Dalam Upaya Cegah 3C Dan Pekat
POLSEK TALANG UBI GELAR KRYD, CIPTAKAN MALAM YANG AMAN DAN KONDUSIF DI KOTA PENDOPO
Satuan Intelkam Polres Tulang Bawang Menerima Penyerahan Senpi Ilegal dan Amunisi Aktif, AKP Dartiyo Santiko SH.MH. Berikan Apresiasi
Kapolres Nagan Raya Takziah Bersama Forkopimda Ke Rumah Duka Tgk. Khaidir Main (Tukim)
Kapolres Nagan Raya Ikut Serta Sukseskan Penyaluran Beras Bantuan Pangan tahun 2025 Di Desa Kubang Gajah Kecamatan Kuala Pesisir ,Nagan Raya, Wujud Keperdulian Polri 
POLRES PALI AMANKAN PERLOMBAAN LEGACY FEST HIMAPALI UNSRI 2025
REHAB JEMBATAN TANAH KERING PULAU RIMAU DI DUGA TIDAK SESUAI SPECSIFIKASI.
Desa Sumber Bening Sedekah Bumi Dan HUT ke 73 Untuk Wujudkan Masyarakat Sejahtera
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 00:19

Polsek Penukal Abab Gelar Razia Terpadu UKL 4, Tegur 25 Pengendara Dalam Upaya Cegah 3C Dan Pekat

Minggu, 20 Juli 2025 - 00:17

POLSEK TALANG UBI GELAR KRYD, CIPTAKAN MALAM YANG AMAN DAN KONDUSIF DI KOTA PENDOPO

Minggu, 20 Juli 2025 - 00:04

Satuan Intelkam Polres Tulang Bawang Menerima Penyerahan Senpi Ilegal dan Amunisi Aktif, AKP Dartiyo Santiko SH.MH. Berikan Apresiasi

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:40

Kapolres Nagan Raya Takziah Bersama Forkopimda Ke Rumah Duka Tgk. Khaidir Main (Tukim)

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:14

POLRES PALI AMANKAN PERLOMBAAN LEGACY FEST HIMAPALI UNSRI 2025

Sabtu, 19 Juli 2025 - 01:41

RSUD TALANG UBI H.ANWAR MAHAKIL TINGKATKAN MUTU PELAYANAN

Sabtu, 19 Juli 2025 - 00:55

269 Pelanggaran Terjaring, Polresta Magelang Gencarkan Operasi Patuh Candi 2025

Jumat, 18 Juli 2025 - 08:42

Polres Nagan Raya Gelar Pisah Sambut Kabag Ops: Kenangan Manis dan Harapan Baru

Berita Terbaru